Di Hadapan Ribuan Fatayat NU, Gus Ipul Bela Erick Thohir soal Ziarah
jpnn.com, JOMBANG - Tudingan syirik dialamatkan kepada Menteri BUMN Erick Thohir selepas melakukan ziarah kubur dan berdoa di makam KH Hasyim Asy'ari dan Gus Dur di Ponpes Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Kamis lalu (28/9).
Media sosial milik Erick Thohir diserang oleh orang-orang yang tidak sepemahaman dengan tradisi ziarah kubur yang banyak dilakukan oleh ulama maupun pengikut Nahdlatul Ulama (NU).
Atas tudingan tersebut, Saifullah Yusuf yang juga Sekjen PBNU periode 2022-2027 memberikan pembelaan.
Hal ini diungkapkan Saifullah Yusuf dalam acara Apel Akbar Fatayat NU yang berlangsung di Surabaya, Sabtu (30/9).
"Erick Thohir Twitter-nya diserang, dianggap syirik, dianggap menyembah kuburan. Kemudian saya ditanya wartawan, pendapat bapak tentang Pak Erick Thohir yang keliling kuburan diserang dianggap syirik," ujar Gus Ipul -sapaan akrab Saifullah Yusuf- di hadapan sekitar 7.500 anggota Fatayat NU di JX Expo Surabaya.
Gus Ipul menambahkan ziarah kubur dilakukan agar bisa tersambung dengan guru-guru.
"Kita kumpul di dunia, agar nanti kita bisa kumpul dengan guru-guru kita dan Rasulullah nanti di akhirat kelak," katanya.
"Saya sampaikan kepada Pak Erick tidak usah putus asa, jalan terus, ikuti apa yang selama ini menjadi warisan kiai-kiai, ikuti Gus Mus, ikuti kiai kita yang memang banyak sekali yang membiasakan diri ziarah kubur," ungkap Gus Ipul. (rhs/jpnn)
Sekjen PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul membela Erick Thohir soal ziarah yang dianggap syirik.
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti
- Percepat Pengentasan Kemiskinan, Kemensos-Kemendagri Bersinergi Wujudkan Data Tunggal
- Darmizal Apresiasi Langkah Erick Thohir Mentransformasi Sepak Bola Nasional
- Timnas Indonesia vs Arab Saudi, Erick Thohir: Berikan yang Terbaik, Percaya Kita Bisa Bangkit
- Erick Thohir Masuk Ruang Ganti Timnas Indonesia, Tegang
- Heboh Pernyataan Erick Thohir & Aksi Bang Jay setelah Indonesia Kalah Tebal, Manajer Merespons
- Mensos Temukan 1 Keluarga Penyandang Disabilitas di Surabaya Tak Terima PKH