Di Hong Kong, Fadli Zon Banggakan Film Nasional kian Mengglobal

Dalam dua tahun terakhir, 36 film Indonesia telah mendapatkan tempat di festival film internasional bergengsi, termasuk Venice, Berlinale, Tokyo, Rotterdam, dan Busan.
"Film-film Indonesia tidak hanya mendapat apresiasi di dalam negeri, tetapi juga mulai menemukan audiens global, memperkuat daya saing sineas nasional dalam industri film dunia,” beber politikus Gerindra itu.
Selain menyoroti pencapaian industri film nasional, Fadli Zon juga menegaskan komitmen pemerintah dalam membuka peluang kolaborasi dengan mitra internasional.
"Kita tidak ingin hanya tumbuh sendirian, melainkan harus berkembang bersama. Kolaborasi lintas negara adalah kunci agar industri film Indonesia terus maju dan memiliki dampak lebih luas. Kita juga siap jadi penggerak di kawasan Asia, bersama powerhouse film lain seperti Korea Selatan, India dan Hong Kong,” ucap Fadli Zon.
Menurutnya, Indonesia memiliki pasar yang kuat, talenta yang kompetitif, dan regulasi yang semakin mendukung industri kreatif.
"Ini adalah saat yang tepat bagi dunia untuk melihat Indonesia sebagai mitra strategis dalam industri film global," tambah penulis buku Orkes Gumarang Kisah Syaiful Nawas itu.
Kementerian Kebudayaan berkomitmen untuk membangun kerja sama produksi lintas negara, memperluas jaringan pasar, dan mendorong investasi guna memperkuat daya saing industri film.
Menteri Kebudayaan juga mendukung kehadiran para sineas dan rumah produksi nasional dalam forum industri film terbesar di Asia ini melalui Paviliun Indonesia, yang menjadi platform untuk memperkenalkan proyek-proyek film ke pasar internasional.
Fadli Zon membahas 'Boosting Connection: Indonesia’s BioCultural Diversity Fuels Creative Global Partnerships' di Hong Kong International FILMART 2025.
- Hong Kong International FILMART 2025, Fadli Zon: Saatnya Indonesia Jadi Pemain Utama
- Perusahaan Perikanan Asal Tual Ini Kembali Ekspor Kerapu Hidup ke Hong Kong
- Hari Musik Nasional 2025, Vinyl Indonesia Raya dari 8 Versi Diluncurkan
- Berdialog dengan Fadli Zon, Putu Rudana: Seni Budaya Harus Jadi Mercusuar Bernegara
- BAMTC 2025: Tim Indonesia Waspadai Ganda Hong Kong
- Piring Kembar