Di Jatitujuh RNI Terbang Tinggi

Di Jatitujuh RNI Terbang Tinggi
Di Jatitujuh RNI Terbang Tinggi
Kebetulan saya memerlukan seorang sarjana elektro, untuk menangani mesin-mesin baru yang mahal. "Besok anak Bapak bawa kemari saja. Biar mengekstremi mesin," kata saya sambil bercanda.

   

Sekian tahun kemudian, ekstremis tersebut menjadi manajer yang andal. Prestasinya terus meroket. Jabatannya pun terus menanjak. Sekarang dia menjadi direktur utama berbagai perusahaan di grup itu.

   

Tentu banyak juga aktivis yang lupa diri: dulunya anti kemapanan, tapi menjadi sangat mapan ketika menduduki jabatan. Dulunya antikorupsi, tapi ikut-ikutan korupsi. Dulunya antibirokrasi, ternyata jadi birokrat yang ampun-ampun birokratiknya. Tidak ayal kalau belakangan sering muncul ejekan, "seseorang itu antikorupsi atau tidak bergantung apakah dia sudah mendapat kesempatan atau belum".

   

Ismed baru setahun menduduki jabatan Dirut RNI. Dia belum teruji untuk jangka panjang. Kemarin-kemarin dia masuk ke RNI dalam keadaan perusahaan tidak punya uang. Kini dia berada di puncak jabatan sebuah grup perusahaan yang mulai punya kekayaan. Ujian yang sebenarnya berada di depannya.

   

HARI Sabtu yang panas di Jatitujuh, Majalengka. Para penari yang cantik mengabaikan matahari yang sedang terik-teriknya. Seribu pekerja dari 11 pabrik

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News