Di Kediri, Pungutan Mencapai Jutaan Rupiah
Sabtu, 10 Juli 2010 – 11:31 WIB
Seragam khas kotak-kotak Rp 99 ribu (putra), Rp 121.750 (putri), dan Rp 121.750 (putri berjilbab). Lalu, seragam pramuka Rp 99 ribu (putra), Rp 85.350 (putri), dan Rp 129.150 (putri berjilbab). Di Hal inilah yang menyebabkan sejumlah orang tua atau wali murid kebingungan. Mereka khawatir jika tidak melunasi uang seragam dan iuran, anaknya dianggap tidak daftar ulang. "Saya cari-carikan utangan untuk melunasinya," ujar AD, 45, salah satu orang tua murid.
Pria yang bekerja sebagai pedagang ini mengatakan seharusnya dalam daftar ulang tidak ada pungutan uang seragam dan iuran rutin. Sehingga, orang tua tidak kebingungan. "Harusnya seragam dan iuran itu dipungut setelah siswa sudah masa orientasi siswa (MOS)," katanya.
Sementara itu, Kepala SMAN 4 Sutoyo mengatakan uang seragam dan iuran rutin tersebut tidak harus dibayar pada saat daftar ulang. "Bisa dibayar nanti atau dicicil," jelasnya. Dari semua siswa yang diterima, Sutoyo mengatakan tidak semuanya membayar uang seragam dan iuran rutin. "Ada sekitar 100 orang yang belum membayar dan tidak apa-apa," pungkasnya. (tyo/aj/jpnn)
KEDIRI- Daftar ulang calon siswa baru di sekolah menengah atas (SMA) negeri di Kota Kediri diwarnai pungutan. Nilainya bahkan mencapai jutaan rupiah.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Ganesha Operation Bekali Siswa Sumsel Menghadapi Seleksi Masuk Perguruan Tinggi yang Ketat
- Institut Teknologi Del Menggunakan AI untuk Deteksi Kecurangan Saat Ujian
- Rantastia Nur Alangan Ungkap Dukungan Dr. Ram Krishna untuk UIPM
- Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Sulsel, Ganesha Operation Kenalkan GO Expert
- Uhamka Masuk Daftar Universitas Terbaik Asia versi QS AUR 2025
- Ini Kata Bahlil soal Gelar Doktornya di SKSG UI