Di Kongres PKPI, Jokowi dan Diaz Doakan Korban Teror Bom
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengajak kader PKPI mendoakan para korban pengeboman di Surabaya yang dilakukan pelaku terorisme.
Ajakan tersebut disampaikan Presiden yang beken disapa Jokowi, di awal sambutannya pada penutupan Kongres Luar Biasa (KLB) PKPI yang menetapkan Diaz Faisal Malik Hendropriyono sebagai ketua umum baru.
"Marilah kita berdoa sejenak untuk saudara kita, agar arwah mereka diterima di sisi Allah SWT dan mendapatkan tempat yang baik. Keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran," ucap Jokowi di Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (14/5).
Di depan kader PKPI, Presiden Ketujuh RI itu menyampaikan telah melihat langsung dampak yang ditimbulkan oleh aksi terorisme di Surabaya. Termasuk membesuk para korbannya.
Presiden terenyuh karena pelaku teror melibatkan anak-anak di bawah umur dalam aksi yang disebutnya sebagai tindakan biadab.
"Ada enam tahun dan 12 tahun diberi sabuk bom, diantar oleh ayahnya dan turun digandeng ibunya, kemudian meledakkan diri di depan gereja. Anak yang satunya sama, tadi yang perempuan, dua laki-laki sama masih berumur 15 tahun dan 18 tahun. Naik sepeda motor membawa bom dan meledakkan diri di gereja yang lain," tutur Jokowi.
Karena itu itu mengajak masyarakat menyadari bahwa radikalisme dan terorisme merupakan adalah musuh bersama. Sehingga, seluruh pihak harus bersama-sama menjaga lingkungan masing-masing.
"Jangan sampai pengaruh radikalisme dan terorisme masuk ke wilayah kita," tegas mantan gubernur DKI Jakarta itu.
Presiden Joko Widodo minta semua pihak mencegah agar teroris tidak masuk ke wilayah Indonesia lainnya.
- Prabowo Terbuka Bila Jokowi Masuk Gerindra, tetapi Tak Mau Memaksa
- Jokowi Teken Pengesahan UU Kementerian Negara, Ini Perubahannya
- Jokowi Resmikan 24 Ruas Jalan dan Jembatan di Aceh, Begini Harapannya
- Soal Wacana Aksi 20 Oktober, Pengamat: Masyarakat Sebaiknya Bisa Menghargai Karya Jokowi
- Jokowi Bakal Meresmikan Istana Negara di IKN
- Dirjen IKP Sebut Hasil Survei Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Kinerja Jokowi Masih Tinggi