Di Kota Pasuruan, Bapak Jabat Wali Kota, Anak Jadi Ketua DPRD

Pantang Bawa Urusan Kantor ketika Bertemu di Rumah

Di Kota Pasuruan, Bapak Jabat Wali Kota, Anak Jadi Ketua DPRD
Di Kota Pasuruan, Bapak Jabat Wali Kota, Anak Jadi Ketua DPRD
 

Begitu DPP PKB memutuskan Ismail layak menjadi ketua DPRD, Hasani mengaku tidak lantas bernapas lega. Dirinya dan Ismail justru merasa terbebani. Mereka yakin pasti banyak yang bersuara miring atas jabatan bapak dan anak tersebut.

 

"Ini bukanlah kerajaan yang bisa dengan mudah menyerahkan warisan jabatan. Tapi, ini adalah proses demokrasi. Jadi, ketika saya mendapat amanah untuk menjadi ketua dewan, jangan pernah dihubung-hubungkan dengan sosok ayah saya," tegas Ismail.

 

Sejak awal mendapat tugas untuk mengikuti seleksi pergantian ketua DPRD, pria 35 tahun itu menyatakan sudah tidak enak hati. Bapak empat anak tersebut merasa bakal ada tudingan kontroversial bila ternyata amanah itu jatuh kepada dirinya. "Saya tidak pernah menyangka bakal terpilih. Sebab, saya hanya mengikuti instruksi yang telah digariskan DPC. Fit and proper test juga dilewati sesuai prosedur yang telah ditetapkan," ungkapnya.

 

Sejak awal pula, Ismail menyatakan pesimistis bakal mendapat amanah sebagai ketua DPRD. Sebab, jabatan wali kota yang menjadi mitra dewan dalam menjalankan pemerintahan dipegang ayahnya. Tapi, begitu namanya disebut sebagai sosok yang menerima amanah untuk menjadi ketua DPRD, beban berat serasa menimpa dirinya. Apalagi kemudian menyusul adanya tanggapan beragam pasca diterbitkannya keputusan itu oleh DPP PKB.

Jabatan yang diemban bapak dan anak ini tergolong langka. Sang bapak menjabat wali kota dan sang anak menjadi ketua DPRD di kota yang sama.  

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News