Di KPK, Dahlan Beber Praktik Ilegal di BUMN
Selasa, 05 Juni 2012 – 02:48 WIB

Di KPK, Dahlan Beber Praktik Ilegal di BUMN
JAKARTA - Menteri BUMN Dahlan Iskan muncul di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (4/6) siang. Dahlan hadir untuk tampil sebagai pembicara pada diskusi bertema "Peran dan komitmen BUMN/BUMD dalam Memerangi Praktik Bisnis Koruptif" yang digelar KPK. Dahlan pun menyebut BUMN yang bergerak di bidang konstruksi tergolong paling rawan korupsi. Alasannya, bisanya BUMN kesulitan mendapat kontrak tanpa pelicin ataupun sogokan ke pemilik proyek. "Permainan di bidang itu (proyek konstruksi) bagaimana sulitnya mendapatkan proyek. Saya tahu itu," tuturnya.
Tampil santai dengan gaya khasnya -sepatu kets dan kemeja lengan panjang putih yang digulung- Dahlan membeberkan praktik kotor di BUMN agar bisa mendapatkan proyek. Menurutnya, sekitar 70 persen perusahaan BUMN mengantongi proyek dengan cara ilegal.
Baca Juga:
Di hadapan pembicara lainnya, yakni Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas dan Bambang Widjojanto serta mantan Wakil Sekretaris Kabinet Erman Umar Rajagukguk tersebut Dahlan mengaku pernah menyebar kuesioner di perusahaan-perusahaan plat merah di bawah kementriannya. "Saya pernah ajukan kuisioner, apakah mereka untuk mendapatkan proyek itu dengan cara fair atau tidak fair" Ada yang mengatakan bahwa tanpa permainan (suap) itu hanya 30 persen, selebihnya hanya lewat permainan," bebernya.
Baca Juga:
JAKARTA - Menteri BUMN Dahlan Iskan muncul di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (4/6) siang. Dahlan hadir untuk tampil sebagai pembicara
BERITA TERKAIT
- RAFI 2025: Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Cek Langsung Stok dan Kualitas BBM di Baubau
- Kadin DKI Jakarta Dorong Stabilitas Ekonomi, Gubernur Beri Apresiasi
- BTP Law Firm Bertransformasi, Jawab Kebutuhan Investor Asing
- IASC OJK Selamatkan Rp 128,4 Miliar Dana Masyarakat Korban Penipuan
- Mentan Temukan Hal Mengejutkan saat Sidak Bahan Pangan di Pasar Lenteng Agung, Jaksel
- Gema Hadirkan Returnable Box Berbasis Teknologi, Cocok untuk Industri Farmasi dan F&B