Di KTT G20, Para Pemimpin Menyepakati Target Vaksinasi Global oleh WHO
jpnn.com, ROMA - Para pemimpin negara di G20 menyepakati strategi pencapaian vaksinasi global yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai upaya keluar dari krisis akibat pandemi Covid-19.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi di Hotel Splendide Royal, Roma, Italia, setelah mendampingi Presiden Joko Widodo dalam KTT G20 di La Nuvola.
Menurut Retno, para pemimpin menyampaikan pandangan perlunya melakukan vaksinasi 40 persen dari populasi dunia pada akhir 2021 dan 70 persen pada pertengahan 2022.
"Ini sebenarnya adalah global strategy yang diberikan oleh WHO yang didukung oleh para leader dari G20," ujar Menlu dalam keterangan resmi yang disampaikan Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Minggu (31/10).
Selain itu, para pemimpin dunia turut menyinggung kerja sama erat antara menteri keuangan dan menteri kesehatan dalam KTT G20 di Italia.
Presiden Joko Widodo (Jokowi), kata Retno, dalam KTT G20 menekankan pentingnya penguatan arsitektur kesehatan global inklusif yang berpegang teguh pada prinsip solidaritas, keadilan, transparansi, dan kesetaraan.
Menurut alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) itu, kepala negara dalam KTT G20 mengusulkan beberapa langkah di dalam menanggulangi pandemi antara lain membuat mekanisme penggalangan sumber daya kesehatan global.
"Kedua menyusun protokol kesehatan global untuk aktivitas lintas negara, ketiga mengoptimalkan peran G20 dalam upaya mengatasi kelangkaan dan kesenjangan vaksin, obat-obatan, dan alat kesehatan esensial," tutur wanita kelahiran Semarang, Jawa Tengah itu.
Para pemimpin negara di KTT G20 menyepakati strategi pencapaian vaksinasi global yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
- Pembuat Kebijakan Perlu Memaksimalkan Keterlibatan Akademisi Dalam Perumusan Regulasi
- Kunjungi Kaltim, Delegasi Selangor Jalin Kolaborasi Regional untuk Pencegahan Dengue
- Jadi Ancaman Global, Aksi SIAP Lawan Dengue Diluncurkan
- Prabowo Bakal Suntik Mati Operasional PLTU dalam 15 Tahun
- Presiden Prabowo Mengungkapkan Kerinduannya
- Jokowi Seharusnya Tidak Memanfaatkan Prabowo Demi Kepentingan Politik Pribadi