Di Majalengka, Ganjar Disambut Musik Genteng dan Ratusan Pemuda
jpnn.com, MAJALENGKA - Calon Presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo disambut instrumen musik dari genteng atau keramik secara massal di halaman Hotel Fieris Kecamatan Kertajati, Majalengka, Sabtu (23/12).
Ganjar juga disambut ratusan kaum milenial dan generasi Z Majalengka, Jawa Barat.
Suara ketukan ratusan genteng yang dipukul menggunakan stik drum mengiringi langkah Ganjar menuju panggung utama. Kemeriahan bertambah ketika politikus berambut putih itu juga memainkan musik genteng mengikuti irama.
Musik genteng yang diinisiasi seniman muda Majalengka yang tergabung dalam Jatiwangi Art Factory. Mereka sebenarnya sudah mendunia dengan gelaran Festival Musik Keramik yang diadakan tiap tiga tahun sekali.
Anggota Jatiwangi Art Factory Herlin Nabila mengatakan biasanya musik ini ditampilkan tiga tahun sekali dalam festival. Namun, kali ini disuguhkan kepada Ganjar secara spesial. Selain dari anggota, pertunjukan kali ini diikuti ratusan orang dan tampil spontan.
"Iya, ini spesial buat Pak Ganjar yang sudah datang ke Majalengka. Tadi ada sekitar 200-an genteng yang dimainkan," katanya.
Sebenarnya bukan hanya genteng dipukul, irama yang diciptakan juga menggunakan alat musik seperti bass, gendang dan gitar. Namun, alat-alat itu sudah dimodifikasi memakai bahan baku tanah seperti halnya genteng.
"Rasanya senang sekali dan menjadi kebanggaan bagi kami bisa tampil untuk Pak Ganjar juga ikut bermain. Ya, tadi ada lagu Doa Tanah," tuturnya.
Musik genteng yang diinisiasi seniman muda Majalengka yang tergabung dalam Jatiwangi Art Factory.
- Dorong Pelestarian Musik Tanah Air, Lini Siap Dokumentasikan Irama Nusantara
- Maruarar Sirait Nilai Pemilih Anies & Ganjar juga Yakin kepada Kepemimpinan Prabowo
- Ganjar Kecam Pengerahan Kades Mendukung Paslon di Pilgub Jateng
- Cara Ganjar Pranowo Mengucapkan Selamat Kepada Prabowo
- Anies-Cak Imin Hadiri Pelantikan Prabowo-Gibran, Ganjar-Mahfud Tak Kelihatan
- Pilkada 2024: Sejumlah Faktor Membuat Elektabilitas Eman-Dena Menguat di Majalengka