Di Malaysia, Jokowi Tengahi Konflik Laut China Selatan
jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengambil posisi sebagai juru damai dalam konflik kawasan Laut China Selatan (LCS) antara Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dan beberapa negara ASEAN. Orang nomor satu di pemerintahan tanah air itu berharap ASEAN dan RRT saling menjaga stabilitas dan perdamaian.
Harapan sekaligus dorongan itu disampaikan Presiden Jokowi pada forum KTT ASEAN-RRT di Kuala Lumpur, Malaysia, kemarin (21/11).
''Saya yakin tidak ada satu pun dari kita yang menginginkan ketidakstabilan di Laut China Selatan,'' kata Jokowi dalam keterangan pers Tim Komunikasi Presiden (TKP).
Jokowi pun menyerukan agar ketegangan di LCS segera dikurangi. Termasuk kegiatan yang dapat menciptakan ketegangan.
Menurut Jokowi, negara-negara di sekitar kawasan LCS sepatutnya mengedepankan semangat kerja sama (mood of cooperation). ''Hal itu akan lebih baik daripada semangat saling bertentangan (mood of rivalries),'' imbuh Jokowi.
Ketegangan di LCS diawali ketika Tiongkok melansir peta wilayah yang berisi klaim sepihak atas hampir keseluruhan kawasan LCS.
Tentu saja, klaim Tiongkok itu ditentang beberapa negara ASEAN yang mempunyai kepentingan atas wilayah tersebut. Negara-negara itu adalah Filipina, Malaysia, Brunei Darussalam, dan beberapa negara lain.
Ketegangan menghangat setelah Tiongkok memperluas atol di salah satu titik di LCS menjadi sebuah pulau kecil.
JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengambil posisi sebagai juru damai dalam konflik kawasan Laut China Selatan (LCS) antara Republik Rakyat Tiongkok
- Trump Berambisi Rampas Terusan Panama, Begini Reaksi China
- Donald Trump Berkuasa Lagi, Jenis Kelamin Bakal Jadi Urusan Negara
- Batal Bertemu, PM Malaysia Ungkap Kondisi Kesehatan Prabowo
- Momen Erdogan Walk Out saat Presiden Prabowo Berpidato dalam Forum KTT D-8
- Dokter Asal Arab Saudi Pelaku Serangan yang Menewaskan 2 Orang di Pasar Natal
- Pengelolaan Perbatasan RI-PNG Jadi Sorotan Utama di Sidang ke 38 JBC