Di Masa Pandemi COVID-19, Emiten Rumah Sakit dan Farmasi Diburu Investor
Apalagi, sektor rumah sakit akan menghasilkan pendapatan berulang (recurring income) bagi SILO, yang juga akan mendorong induknya, yakni LPKR.
"Disaat kondisi kesadaran kesehatan dan antisipasi masyarakat terhadap virus corona meningkat seharusnya sektor kesehatan bisa diuntungkan. Maka ada peluang kinerjanya bisa lebih baik. Untuk jangka panjang, pasti positif," ucap Sukarno, kepada media.
Kinerja emiten kesehatan juga didorong kebijakan pembebasan bea masuk yang akan membuat bahan baku obat dan peralatan medis impor menjadi lebih murah.
Dengan demikian rumah sakit atau pusat pelayanan kesehatan tidak mengeluarkan ongkos banyak untuk membelinya. Dengan begitu, Sukarno melihat laba emiten farmasi bakal tumbuh .
Kinerja SILO diyakini juga akan mendorong kinerja LPKR mengingat SILO menghasilkan recurring income yang konsisten.
Karena itu, asal bisa memaksimalkan apa yang ditargetkan perusahaan dan bisa memanfaatkan dengan baik kondisi penurunan suku bunga dan insentif lain yang ada, dalam jangka panjang kinerja akan tetap positif.
Data pembukuan LPKR mencatat lebih dari 70 persen pendapatan Lippo Karawaci berasal dari recurring income, alias pendapatan berulang dari SILO yang memberikan stabilitas di saat situasi pasar bergejolak, salah satunya disebabkan merebaknya virus corona.
Divisi healthcare dan mal juga tercatat menjadi penopang pertumbuhan pendapatan yang kuat.
Kinerja emiten kesehatan akan positif di tengah ancaman virus Corona jenis baru COVID-19, termasuk RS Siloam.
- Fokus Berkelanjutan, LPKR Libatkan Lini Bisnis Kelola Sampah dan Limbah
- IDXSTI Hadirkan AI untuk Pelaporan Keberlanjutan Emiten
- Mobil Sukarelawan Andika-Hendi Tabrak Pohon di Semarang, 2 Orang Masuk RS
- Lippo Karawaci Luncurkan Ribuan Program Berbasis Masyarakat, Ada Beasiswa untuk Mahasiswa
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Wujudkan Visi Prabowo, Ahmad Ali-AKA Bangun RS Lengkap dengan Dokter Spesialis di Pelosok