Di Masjid Buka Puasa, di Luar Pub Tampilkan Tari Erotis
Minggu, 22 Agustus 2010 – 12:36 WIB
Saat beberapa petugas pembagi bubur mengatakan bahwa jatah sudah habis, puluhan jamaah yang tidak mendapatkan jatah lantas balik badan dalam diam. Tidak ada protes dan keluh kesah.
Sepuluh menit menjelang berbuka puasa, lebih dari 600 jamaah sudah duduk berhadap-hadapan di kursi memanjang yang disediakan takmir. Di atas meja depan mereka tersedia berupa-rupa menu berbuka puasa.
Sajian utamanya adalah semangkuk bubur nasi. Jenis serupa dengan yang dibagikan selepas asar. Dalam bahasa Tamil, bubur nasi dengan campuran bawang bombay itu disebut Kanji-Kanji. Minumannya berupa susu manis dengan ekstrak bunga mawar. Kurma dan pepaya juga tersedia. Jawa Pos yang ikut berbuka puasa sore itu juga mendapat bagian menu khas muslim Tamil dan India.
Sementara itu, di sekitar Masjid Abdul Gaffoor, aktivitas Dunlop Street mulai hidup. Kawasan yang sejak 1800-an menjadi salah satu pusat aktivitas pedagang Tamil tersebut mulai ramai oleh para pelancong dari seluruh dunia. Restoran-restoran semakin riuh. Tempat-tempat hiburan malam menggeliat.
Muslim Tamil dan India berusaha terus menjunjung toleransi keberagamaan di tengah persilangan budaya wilayah Little India, Singapura. Muslim di sana
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408