Di Masjid Buka Puasa, di Luar Pub Tampilkan Tari Erotis

Di Masjid Buka Puasa, di Luar Pub Tampilkan Tari Erotis
Di Masjid Buka Puasa, di Luar Pub Tampilkan Tari Erotis
"Namun, kami sadar atas kondisi itu. Memang seperti inilah keadaannya. Nuansa Ramadan, tampaknya, tidak terasa kecuali di dalam masjid. Tapi, justru inilah yang menguatkan iman kami," tegas Ali.

Pria yang mengaku sering berkunjung ke Jogjakarta tersebut mengungkapkan, seperti halnya negara lain, tingkat ibadah populasi muslim di seluruh Singapura bermacam-macam. Ada yang sangat taat beribadah, banyak pula yang Islam KTP.

 

Populasi muslim di Singapura memang cukup besar. Di antara 5 juta penduduk Singapura, diperkirakan 15 persen atau 750 ribu orang memeluk Islam. Jumlah tersebut hanya kalah oleh penganut Buddha yang mencapai 43 persen.

 

Muslim Singapura juga terdiri atas berbagai etnis. Ada Tamil, India, Melayu, Pakistan, dan sedikit Tionghoa. Etnis Tamil dan India menjadi pemeluk muslim terbesar dengan 17 persen populasi. "Jadi, dengan jumlah itu, siapa pun bisa menjadi taat dan tidak. Bergantung masing-masing individu," kata Ali. "Namun, dengan kondisi kebebasan seperti ini, kami merasa lebih sreg menjalankan perintah agama. Tidak ada beban dan paksaan," tambahnya menunjuk banyaknya bentuk tempat maksiat di Dunlop Street.

 

Ali mencontohkan, salah satu pusat Islam di Singapura berada di Kampung Melayu (Melayu Village). Letaknya di wilayah Kampung Glam. Pada hari-hari besar Islam seperti Idul Fitri dan Idul Adha, banyak pedagang Kampung Melayu yang berjualan aneka suvenir khas hari raya.

Muslim Tamil dan India berusaha terus menjunjung toleransi keberagamaan di tengah persilangan budaya wilayah Little India, Singapura. Muslim di sana

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News