Di Myanmar, Gajah 'Pengangguran' Akan Direhabilitasi
Ribuan ekor gajah kehilangan pekerjaan setelah Myanmar memberlakukan larangan ekspor kayu gelondongan. Hewan-hewan itu kini dianggap menjadi beban ekonomi bagi pemiliknya.
Ai Weiwei, seniman terkenal asal China, bulan ini mendatangi sejumlah kamp penampungan gajah-gajah "pengangguran" tersebut bersama aktivis kelompok perlindungan hewan Four Paws.
"Saya begitu sedih melihatnya. Gajah itu mirip manusia, mereka mahluk berakal dan memiliki perasaan," katanya.
"Sayangnya, gajah-gajah ini dibuat seperti itu oleh manusia. Sama sekali tidak benar," tambahnya.
Menurut Ai Weiwei, gajah-gajah ini berhak hidup secara bebas, bukannya diperlakukan secara semena-mena.
"Jika bisa saya ingin langsung membebaskan mereka. Mereka terlahir untuk hidup bebas, bukan dalam kondisi ditangkap seperti ini," tuturnya.
Menurut WWF, meskipun sudah ada larangan menangkap gajah liar, namun perburuan hewan ini tetap terjadi untuk dipekerjakan dalam industri kayu atau diperdagangkan.
Photo: Sekitar 1000 ekor gajah jadi "pengangguran" setelah Myanmar memberlakukan larangan ekspor kayu gelondongan. (Four Paws)
- Universitas Australia Akan Jadi yang Pertama Gunakan AI di Asia Pasifik
- Dunia Hari Ini: Pesawat Azerbaijan Airlines yang Jatuh Kemungkinan Ditembak Rusia
- Rencana Indonesia Bangun Pembangkit Tenaga Nuklir Dikhawatirkan Memicu Bencana
- Dunia Hari Ini: Dua Negara Bagian di Australia Berlakukan Larangan Menyalakan Api
- Dunia Hari Ini: Harvey Moeis Divonis Enam Setengah Tahun Penjara
- Australia Membutuhkan Pekerja Lepasan yang Cukup Banyak Menjelang Akhir Tahun