Di Myanmar, Gajah 'Pengangguran' Akan Direhabilitasi
Ribuan ekor gajah kehilangan pekerjaan setelah Myanmar memberlakukan larangan ekspor kayu gelondongan. Hewan-hewan itu kini dianggap menjadi beban ekonomi bagi pemiliknya.
Ai Weiwei, seniman terkenal asal China, bulan ini mendatangi sejumlah kamp penampungan gajah-gajah "pengangguran" tersebut bersama aktivis kelompok perlindungan hewan Four Paws.
"Saya begitu sedih melihatnya. Gajah itu mirip manusia, mereka mahluk berakal dan memiliki perasaan," katanya.
"Sayangnya, gajah-gajah ini dibuat seperti itu oleh manusia. Sama sekali tidak benar," tambahnya.
Menurut Ai Weiwei, gajah-gajah ini berhak hidup secara bebas, bukannya diperlakukan secara semena-mena.
"Jika bisa saya ingin langsung membebaskan mereka. Mereka terlahir untuk hidup bebas, bukan dalam kondisi ditangkap seperti ini," tuturnya.
Menurut WWF, meskipun sudah ada larangan menangkap gajah liar, namun perburuan hewan ini tetap terjadi untuk dipekerjakan dalam industri kayu atau diperdagangkan.
Photo: Sekitar 1000 ekor gajah jadi "pengangguran" setelah Myanmar memberlakukan larangan ekspor kayu gelondongan. (Four Paws)
- Dunia Hari Ini: Pemimpin Hizbullah Sebut Serangan Israel 'Deklarasi Perang'
- Dunia Hari Ini: Jutaan Data NPWP Diduga Bocor, Termasuk Milik Presiden Joko Widodo
- Dunia Hari Ini: Ledakan Massal 3.000 Penyeranta Hizbullah Tewaskan Sembilan Jiwa di Lebanon
- Dunia Hari Ini: Baku Tembak di Papua Menewaskan Puluhan Jiwa
- Bruce Christie dari Australia Raih Penghargaan karena Bantu Perkembangan Kriket di Indonesia
- Siswa Pendidikan Dokter Spesialis Dianggap 'Rentan' Dengan Ancaman Perundungan dan Senioritas