Di Myanmar, Gajah 'Pengangguran' Akan Direhabilitasi
Ribuan ekor gajah kehilangan pekerjaan setelah Myanmar memberlakukan larangan ekspor kayu gelondongan. Hewan-hewan itu kini dianggap menjadi beban ekonomi bagi pemiliknya.
Ai Weiwei, seniman terkenal asal China, bulan ini mendatangi sejumlah kamp penampungan gajah-gajah "pengangguran" tersebut bersama aktivis kelompok perlindungan hewan Four Paws.
"Saya begitu sedih melihatnya. Gajah itu mirip manusia, mereka mahluk berakal dan memiliki perasaan," katanya.
"Sayangnya, gajah-gajah ini dibuat seperti itu oleh manusia. Sama sekali tidak benar," tambahnya.
Menurut Ai Weiwei, gajah-gajah ini berhak hidup secara bebas, bukannya diperlakukan secara semena-mena.
"Jika bisa saya ingin langsung membebaskan mereka. Mereka terlahir untuk hidup bebas, bukan dalam kondisi ditangkap seperti ini," tuturnya.
Menurut WWF, meskipun sudah ada larangan menangkap gajah liar, namun perburuan hewan ini tetap terjadi untuk dipekerjakan dalam industri kayu atau diperdagangkan.
Photo: Sekitar 1000 ekor gajah jadi "pengangguran" setelah Myanmar memberlakukan larangan ekspor kayu gelondongan. (Four Paws)
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata