Di Myanmar, Gajah 'Pengangguran' Akan Direhabilitasi

Di Myanmar, Gajah 'Pengangguran' Akan Direhabilitasi
Di Myanmar, Gajah 'Pengangguran' Akan Direhabilitasi

Ribuan ekor gajah kehilangan pekerjaan setelah Myanmar memberlakukan larangan ekspor kayu gelondongan. Hewan-hewan itu kini dianggap menjadi beban ekonomi bagi pemiliknya.

Ai Weiwei, seniman terkenal asal China, bulan ini mendatangi sejumlah kamp penampungan gajah-gajah "pengangguran" tersebut bersama aktivis kelompok perlindungan hewan Four Paws.

"Saya begitu sedih melihatnya. Gajah itu mirip manusia, mereka mahluk berakal dan memiliki perasaan," katanya.

"Sayangnya, gajah-gajah ini dibuat seperti itu oleh manusia. Sama sekali tidak benar," tambahnya.

Menurut Ai Weiwei, gajah-gajah ini berhak hidup secara bebas, bukannya diperlakukan secara semena-mena.

"Jika bisa saya ingin langsung membebaskan mereka. Mereka terlahir untuk hidup bebas, bukan dalam kondisi ditangkap seperti ini," tuturnya.

Menurut WWF, meskipun sudah ada larangan menangkap gajah liar, namun perburuan hewan ini tetap terjadi untuk dipekerjakan dalam industri kayu atau diperdagangkan.

Di Myanmar, Gajah 'Pengangguran' Akan Direhabilitasi Photo: Sekitar 1000 ekor gajah jadi "pengangguran" setelah Myanmar memberlakukan larangan ekspor kayu gelondongan. (Four Paws)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News