Di Myanmar, Gajah 'Pengangguran' Akan Direhabilitasi

Di Myanmar, Gajah 'Pengangguran' Akan Direhabilitasi
Di Myanmar, Gajah 'Pengangguran' Akan Direhabilitasi

5000 gajah pekerja

Berbagai laporan menyebutkan sekitar 2.900 dari hampir 5.000 gajah pekerja Myanmar dimiliki perusahaan milik negeara itu. Selebihnya berada di tangan swasta.

Selama beberapa dekade, hewan ini dipekerjakan pada perusahaan kayu Myanmar Timber Enterprise.

Namun kementerian lingkungan hidup negara itu pada April 2014 menerapkan larangan ekspor kayu gelondongan.

Akibatnya, sekitar 1000 ekor gajah "kehilangan pekerjaan" sejak saat itu dan oleh pemiliknya dianggap menjadi beban ekonomi.

"Bagi pemiliknya, gaja-gajah ini dianggap tidak berguna dan hanya menghabiskan biaya," demikian pernyataan LSM Four Paws.

"Akibatnya, mereka diterlantarkan, dibunuh, atau diselundupkan ke negara-negara tetangga untuk dijadikan atraksi wisatawan," katanya.

"Gajah pekerja hidup dalam kondisi memprihatinkan," ujar dokter hewan Four Paws, Dr. Amir Khalil, yang mendampingi Ai Weiwei di Myanmar.

"Mereka direnggutkan dari habitatnya, dirantai di kamp-kamp. Padahal mereka pun punya hak hidup secara layak," katanya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News