Di Negara-negara Ini Pengebirian Bisa Jadi Syarat Dapat Remisi
jpnn.com - KENDATI masih kontroversial, popularitas hukuman kebiri kepada para pelaku kejahatan seksual terhadap anak alias paedofil melonjak drastis. Bukan hanya sebagai hukuman, kebiri kimiawi juga bisa dikombinasikan sebagai syarat pengurangan hukuman di beberapa negara.
Beberapa negara seperti Argentina, Australia, Estonia, Israel, Moldova, Selandia Baru, Polandia, dan Rusia merupakan contoh negara yang menjadikan suntikan pengebirian sebagai remisi.
Di AS, sedikitnya ada sembilan negara bagian yang sudah menerapkan pengebirian kimiawi untuk membuat jera para penjahat seksual.
Yakni, California, Florida, Georgia, Iowa, Louisiana, Montana, Oregon, Texas, dan Wisconsin. Sembilan negara bagian tersebut menjadikan pengebirian kimiawi sebagai hukuman yang sah melalui undang-undang (UU).
Sayang, Negeri Paman Sam tidak punya data yang bisa membuktikan efektivitas hukuman tersebut. Tidak jelas pula berapa kali negara-negara bagian AS itu mengebiri penjahat seksual lewat suntikan atau pil.
Kendati demikian, sampai sekarang jenis hukuman kontroversial yang dikecam keras Amnesti Internasional (AI) itu tetap berlaku.
"Jika pengebirian itu dilakukan atas permintaan si pelaku, tidak ada masalah. Tapi, jika itu dipaksakan, akan banyak masalah yang muncul," beber Don Grubin, pakar psikiatri forensik Newcastle University.
BACA: Ketika Sejumlah Negara di Dunia Mengebiri Para Predator Anak
KENDATI masih kontroversial, popularitas hukuman kebiri kepada para pelaku kejahatan seksual terhadap anak alias paedofil melonjak drastis. Bukan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer