Ngaji Panas Bumi, Profesor Adi Sebut Peluang Ansor Jatim Tunjukkan Peran
jpnn.com, SURABAYA - Target bauran energi baru terbarukan pada 2025 sebesar 23 persen menjadi semacam 'garis finish' yang dikejar.
Berdasarkan data Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), dipatok 45,2 gigawatt (GW) pembangkit listrik Energi Baru Terbarukan (EBT) terpasang.
Sumbangsih terbesar dari energi air 17,9 GW.
Kedua, energi panas bumi 7,2 GW.
Target EBT itu merupakan implikasi komitmen pengurangan emisi karbon Nationally Determined Contribution (NDC) sebesar 29 persen.
Tepatnya 22 April 2016 lalu, Indonesia meratifikasi Paris Agreement, sebagai bukti nyata kuatnya komitmen tersebut.
Dalam diskusi virtual yang diselenggarakan Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Jawa Timur bertajuk 'Ngaji Panas Bumi' pada Jumat (3/9), Profesor Adi Soperijanto mengatakan, sangat mungkin 50 persen dari target 45,2 GW dipasok panas bumi.
“Potensi ada, teknologinya tersedia,“ ungkap Wakil Rektor I ITS itu.
Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Jawa Timur menggelar diskusi virtual bertajuk 'Ngaji Panas Bumi'.
- Tinjau Kesiapan Satgas Nataru, Menteri ESDM: Allhamdulillah, Kondisi Aman
- Daur Ulang Minyak Jelantah, Pertamina Patra Niaga Luncurkan Green Movement UCO
- Jelang Nataru, Menteri ESDM dan Dirut Pertamina Tinjau Terminal BBM & LPG di Banten
- Jaga Kelancaran Pasokan Energi Selama Nataru, PIS Siapkan 326 Armada Tanker
- Pertamina Dukung Festival Ciliwung 2024 sebagai Komitmen pada Keberlanjutan Lingkungan
- Pertamina Siap Layani Masyarakat Saat Nataru 2024-2025