Di Papua, Mendikbud Temui Kartu Sakti Belum Bisa Diuangkan
Menyangkut persoalan yang ia dapatkan di Timika yakni KIP sudah di tangan tapi belum bisa diuangkan, menurutnya itu hanya persoalan bank saja. Karena itu ia meminta Dinas Pendidikan setempat untuk berkoordinasi dengan bank terkait.
“Jadi kalau KIP masuk ke sekolah, sekolah sudah masukkan data pendidikan dan dikirim ke Jakarta itu, otomatis sudah ada dana yang dikirim ke bank,” tandas Menteri Muhadjir.
Terlepas dari persoalan KIP, Muhadjir menjelaskan bahwa Papua merupakan provinsi yang dari bidang pendidikan sangat tertinggal. Kata dia, untuk daerah terpencil atau pedalaman dimana sebaran peserta distrik sangat luas, Kemendikbud merancang sistem pendidikan dengan menerapkan sekolah berbasis asrama baik SD maupun SMP.
“Ini sedang kami peta-petakan. Tadi saya sudah ke Merauke, kemudian Lanny Jaya dan Jayapura termasuk juga di Timika. Nanti kami akan petakan kemudian akan bikin salah satu solusinya adalah sekolah berasrama. Jadi anak-anak nanti akan tinggal di asrama, kemudian Sabtu-Minggu bisa pulang ke rumah atau orangtuanya yang ke sekolah,” terang Muhadjir. (sun/adk/jpnn)
TIMIKA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Muhadjir Effendy mendapat banyak masukan saat mengunjungi beberapa daerah di Papua akhir pekan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pilih Hotel sebagai Fasilitas Kampus, CEO UIPM Beri Penjelasan Begini
- Eramet & KBF Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Indonesia Timur, Ini Harapan Gubernur Sulut
- Sebanyak 96 Mahasiswa Presentasikan Hasil Riset di Knowledge Summit
- Dukung Gerakan Literasi Heka Leka, Anies Baswedan Bicara Potensi Anak-anak Maluku
- Research Week 2024: Apresiasi Kinerja Dosen Untar Hasilkan Karya Ilmiah Berkualitas
- Adaro Donasikan Paket Seragam Sekolah Senilai Rp 2,4 Miliar untuk Anak Kurang Mampu