Di Pati Lawan Rakyat, di Jakarta Kok Sibuk Membela?

Di Pati Lawan Rakyat, di Jakarta Kok Sibuk Membela?
Yusril Ihza Mahendra. Foto: dok jpnn

jpnn.com - JAKARTA - Keterlibatan Yusril Ihza Mahendra dalam advokasi warga korban penertiban kawasan Luar Batang, Jakarta Utara, terus dicurigai. Pasalnya, diduga langkah itu terkait erat dengan ambisi sang pakar hukum tata negara maju sebagai calon di Pilkada DKI Jakarta 2017.

Peneliti senior dari Riset Lingkaran Starategis (Rilis) Arman Salam adalah salah seorang yang kaget melihat Yusril sekarang sibuk blusukan dan membela warga korban gusuran. “Yusril itu saya kira beda. Cukup mencengangkan juga kita melihat Yusril tiba-tiba membela rakyat kecil,” kata Yusril di Jakarta, Selasa (10/5).

Dia terkejut lantaran rekam jejak Yusril selama ini bertolak belakang dengan apa yang dilakukannya saat ini. Arman ingat bagaimana di Pati, Jawa Tengah, ketua umum PBB itu justru membela kepentingan anak usaha PT Indocement bertarung di PTUN Semarang dengan rakyat di Pati.

Karena itu Arman menilai Yusril sebagai sosok yang tidak konsisten. Di daerah lain rakyat kecil dilawan sedangkan di Jakarta membela. “Saya melihat Yusril mungkin melakukan pembelaannya di Jakarta karena ingin membangun emosional publik menghadapi pilkada. Sementara perannya di Pati (Jawa Tengah) sekalipun harus melawan rakyat miskin di pengadilan untuk kebutuhan ekonomi,” ucapnya.

Meski begitu dia tetap memaklumi kenapa Yusril merasa perlu mendekati rakyat demi memenuhi ambisinya. Pasalnya, bagaimanapun juga, tak bisa dipungkiri citra positif adalah salah satu syarat mutlak untuk memenangkan pemilihan umum. 

“Kita ketahui bersama syarat menang dalam pilkada ada 3 yakni ketenaran (popularitas) tingkat kesukaan (likeness) dan dukungan (electability). Ketiga variabel itu sangatlah penting sebut saja calon yang akan bertarung di Pilkada,” tutup dia. (dil/jpnn)



Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News