Di PAW MPR Ibnu Mahmud, Bamsoet Ungkap Vaksinasi Ideologi Banyak Hadapi Tantangan
Menurut Bamsoet, kalangan masyarakat, terutama kaum milenial, menyaksikan ideologi-ideologi lain telah berkembang sebagai sistem pemikiran yang koheren dan atraktif.
Sebaliknya kata dia, Pancasila belum sungguh-sungguh didalami dan dikembangkan dalam kerangka konseptual, normatif, dan operatif.
Pancasila masih diekspresikan sebatas klaim kehebatan dalam berbagai pernyataan dan pidato, atau diajarkan sebatas hafalan sejumlah butir moralitas.
"MPR harus mampu membumikan Pancasila. Menjadikan Pancasila sebagai pedoman dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara," tegasnya.
Bamsoet juga menyoroti rencana MPR sejak dua periode, yaitu 2009-2014 dan 2014-2019 untuk menghadirkan Pokok-Pokok Haluan Negara (PPHN).
Dia menegaskan, keberadaan PPHN jelas berbeda dengan Garis Besar Haluan Negara (GBHN).
Jika PPHN tetap dianggap sebagai romantisme masa lalu, maka semua pihak harus memiliki kelapangan kesadaran bahwa masa lalu itu tidak pernah sepenuhnya gelap.
Perkembangan sejarah bangsa yang sehat harus bisa memiliki kedewasaan untuk meneruskan yang terang dan meninggalkan yang gelap.
Ketua MPR Bambang Soesatyo atau Bamsoet menyampaikan, vaksinasi ideologi juga menghadapi banyak tantangan seperti halnya vaksinasi covid-19.
- PPN 12 Persen Hanya untuk Barang Mewah, Eddy Soeparno: Bukti Konsistensi Prabowo
- Eddy Soeparno Bicara Peran Strategis Prabowo untuk Dunia Islam Saat Bertemu Sekjen OKI
- Kunjungi Kaltim, Delegasi Selangor Jalin Kolaborasi Regional untuk Pencegahan Dengue
- Di Silaknas ICMI, Muzani: Prabowo Ratusan Kali Ingatkan Bahaya Perpecahan Bagi Bangsa
- Waka MPR Ajak Komunitas Peduli Lingkungan Kolaborasi Atasi Perubahan Iklim
- Ibas: Toleransi, Kasih Sayang, dan Kesehjahteraan Bisa Tangkal Radikalisasi