'Di Pengadilan Saya Akan Sebut Mindo'
Jumat, 21 Oktober 2011 – 02:22 WIB
"Dia bangunkan Putri, lalu saya disuruhnya untuk menikam Putri. Sekali saya tusuk, Putri belum mati, saya panik dan terus menikam putri hingga tujuh tikaman. Tujuh kali tikaman Putri tidak mati, Mindo lalu mencekik dan menyeretnya ke kamar mandi. Saat itulah saya lihat Mindo menggorok Putri dengan pisau yang ada geriginya," katanya.
Setelah Putri Tewas, Mindo mencuci tangannya di kamar mandi sebelah kamar tempat kejadian. Ia kemudian masuk ke kamar itu dan langsung menyerahkan PIN ATM. Tidak lama berselang Ujang dan Rosma pun membersihkan lantai kamar. Setelah itu Ujang memasukkan mayat putri kedalam travel bag berwarna merah lalu diseret ke lantai satu. Bahkan karena ketakutan Rosma sempat ngompol lantara ketakutan melihat mayat Putri.
Setelah itu Mindo berangkat kerja ke Mapolda Kepri bersama seorang cewek berparas Indo. Tidak lama berselang perempuan itu kembali datang ke rumah. "Rosma yang buka pintu, cewek itu datang dan langsung bertanya apa Ibu (Putri-red) sudah meninggal atau belum," ujar Ujang.
Setelah itu Ujang langsung pergi ke arah Punggur untuk membuang mayat Putri. Sebelum membuang mayat Putri, Ujang mengaku dihubungi Mindo. Saat itu Ujang diberitahu bahwa akan ada nantinya taksi berwarna merah yang akan mengikuti Ujang dalam pembuangan mayat itu.
BATAM - Ujang dan Rosma, tersangka pembunuhan Putri Mega Umboh, kesal karena AKBP Mindo Tampubolon yang juga jadi tersangka, tak kunjung ditahan.
BERITA TERKAIT
- 8 Orang Tewas Gegara Menerobos Palang Perlintasan Kereta Api Daop 2 Bandung
- Usung Repatriasi Artefak Budaya, Fadli Zon Mau Pulangkan Prasasti Pucangan dari India
- Saiful Mujani Benarkan Chat yang Terbongkar di Grup Persepi
- Bangun Konektivitas, Calon Ketum ILUNI FHUI Nonton Musik dan Nobar Alumni
- Dewan Kode Etik Persepi Buka-bukaan soal Pemberian Sanksi Poltracking
- 5 Berita Terpopuler: PPPK Tahap 3 Dibuka untuk Selamatkan Honorer, Ada yang Bersuara soal Gaji & Karier