'Di Pengadilan Saya Akan Sebut Mindo'

'Di Pengadilan Saya Akan Sebut Mindo'
'Di Pengadilan Saya Akan Sebut Mindo'
"Dia  bangunkan Putri, lalu saya disuruhnya untuk menikam Putri. Sekali saya tusuk, Putri belum mati, saya panik dan terus menikam putri hingga tujuh tikaman. Tujuh kali tikaman Putri tidak mati, Mindo lalu mencekik dan menyeretnya ke kamar mandi. Saat itulah saya lihat Mindo menggorok Putri dengan pisau yang ada geriginya," katanya.

Setelah Putri Tewas, Mindo mencuci tangannya di kamar mandi sebelah kamar tempat kejadian. Ia kemudian masuk ke kamar itu dan langsung menyerahkan PIN ATM. Tidak lama berselang Ujang dan Rosma pun membersihkan lantai kamar. Setelah itu Ujang memasukkan mayat putri kedalam travel bag berwarna merah lalu diseret ke lantai satu. Bahkan karena ketakutan Rosma sempat ngompol lantara ketakutan melihat mayat Putri.

Setelah itu Mindo berangkat kerja ke Mapolda Kepri bersama seorang cewek berparas Indo. Tidak lama berselang perempuan itu kembali datang ke rumah. "Rosma yang buka pintu, cewek itu datang dan langsung bertanya apa Ibu (Putri-red) sudah meninggal atau belum," ujar Ujang.

Setelah itu Ujang langsung pergi ke arah Punggur untuk membuang mayat Putri. Sebelum membuang mayat Putri, Ujang mengaku dihubungi Mindo. Saat itu Ujang diberitahu bahwa akan ada nantinya taksi berwarna merah yang akan mengikuti Ujang dalam pembuangan mayat itu.

BATAM - Ujang dan Rosma, tersangka pembunuhan Putri Mega Umboh, kesal karena AKBP Mindo Tampubolon yang juga jadi tersangka, tak kunjung ditahan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News