Di PTUN Kalah Lagi, Duo Bali Nine Tinggal Dieksekusi
jpnn.com - JAKARTA - Kejaksaan Agung mengaku lega atas putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta yang menolak gugatan dua warga negara Australia, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran atas keputusan Presiden Joko Widodo menolak memberikan grasi kepada dua terpidana mati kasus narkoba itu. Karenanya, pelaksanaan hukuman mati atas terpidana mati yang dikenal dengan sebutan duo Bali Nine itu kian dekat.
"Putusan PTUN yang menolak gugatan duo Bali Nine tentu melegakan," tegas Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Tony Tribagus Spontana kepada JPNN, Senin (6/4) malam.
Dia menegaskan, Kejagung sebenarnya sudah memprediksi bahwa PTUN bakal menolak gugatan duo Bali Nine. Sebab, tegas Tony, grasi merupakan hak prerogatif presiden selaku kepala negara. "Yang bukan merupakan obyek gugatan TUN (tata usaha negara, red),” kata Tony.
Lebih lanjut dia menegaskan, putusan PTUN itu semakin mendekatkan jadwal pelaksanaan eksekusi mati tahap kedua. Sedianya, eksekusi akan dilaksanakan serempak di Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.
"Dengan putusan itu maka semakin mendekatkan langkah menuju jadwal eksekusi," tegas Tony.
Saat ini, Myuran dan Andrew memang sudah berada di lembaga pemasyarakatan di Pulau Nusakambangan. Namun, Kejagung belum menentukan jadwal pasti pelaksanaan eksekusinya.
Tony menegaskan, jadwal eksekusi akan diumumkan oleh Jaksa Agung HM Prasetyo. "Kita lihat nanti ya. Kita tunggu Jaksa Agung memberikan pengumuman," tuntasnya.
Sebelumnya, siang tadi PTUN menolak gugatan Andrew dan Myuran. "Mengadili menolak gugatan perlawanan dari pelawan. Menetapkan, menolak demi hukum. Pelawan menurut hukum harus ditolak," kata ketua majelis hakim PTUN Jakarta, Ujang Abdullah.
JAKARTA - Kejaksaan Agung mengaku lega atas putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta yang menolak gugatan dua warga negara Australia,
- Presiden Prabowo Sebut Indonesia Sedang Menyusul Brasil
- APP Group Tegaskan Dukungan Pengelolaan Mangrove Berkelanjutan di COP 29 Azerbaijan
- KAI Properti Hadir di KAI Expo 2024
- Mendiktisaintek Ogah Ikut Campur Urusan Bahlil dan UI
- Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2: Honorer Masa Kerja 2 Tahun Kurang 1 Bulan Bisa Dibantu?
- Jessica Wongso Keluar dari Ruang Sidang, Gegara Hakim Memberikan Izin kepada Jaksa