Di Pulau Komodo Ada Berkah, di Danau Toba Ada Limbah
Senin, 01 Oktober 2012 – 08:19 WIB
Memang, agak repot membandingkan Pulau Komodo dengan Danau Toba. Bisa dibilang, Pulau Komodo bisa rame lantaran mendapat limpahan turis yang suka berjemur di sejumlah pantai indah di Pulau Dewata. Ini lantaran penerbangan Bali-Labuaan Bajo hanya memakan waktu 1 jam 20 menit. Sedang perjalann darat Medan-Samosir, setidaknya butuh lima jam. Mana ada turis mau menekuk kakinya yang panjang di dalam mobil selama itu?
Di sini lah, dorongan Menteri BUMN Dahlan Iskan mengenai pentingnya pengembangan Bandara Silangit menjadi bandara internasional, menjadi mendesak dan mengusik ingatan saya.
"Pak Dahlan bilang ke saya, danau terindah di China saja kalah dengan keindahan Danau Toba. Pak Dahlan bilang, danau di China tidak ada apa-apanya dibanding Danau Toba. Dosa kita kalau keindahan dari Tuhan ini kita biarkan saja (tidak diurus dengan baik). Begitu kata Pak Dahlan," cerita Mangindar Simbolon kepada koran ini, beberapa waktu lalu, terkait pentingnya pengembangan bandara Silangit.
Tapi tak bisa sepenuhnya kondisi Bandara Silangit saat ini dijadikan kambing hitam. Bandara Komodo tergolong kecil, bahkan bisa dibilang sangat kecil. Tapi tetap saja dijubeli turis. Jika saja Danau Toba menarik turis, barangkali Bandara Silangit dengan kondisinya sekarang, tetap saja bisa rame. Jadi, kuncinya, daya tarik Danau Toba.
SAYA langsung teringat Danau Toba. Sekitar 75 persen seat Merpati penerbangan Bali-Labuan Bajo, terisi bule. Mereka adalah para turis yang ingin
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala