Di Sabah, 28 Ribu Anak TKI tak Sekolah
Senin, 07 November 2011 – 08:18 WIB
“Tentu ditengah ladang sawit yang begitu terpencil, tidak ada tempat hiburan, maka satu-satunya yang mereka bisa lakukan adalah mendirikan keluarga antar sesama TKI,” tukasnya.
Dia turut menyarankan, pemerintah Indonesia harus memikirkan bagaimana di kawasan Sabah ini, berdiri sekolah untuk jenjang pendidikan SMA. Sebab dengan sistem pendidikan hanya sampai ke jenjang SMP seperti sekarang ini, siswa-siswa tidak punya pilihan lain selain kembali ke ladang membantu keluarga.
“Ini penting saya kira. Kalaupun di Sebatik sendiri sudah terdapat sekolah-sekolah jenjang SMA yang menerima anak-anak TKI lulusan Tawau, jumlahnya masih sangat terbatas. Belum lagi banyak orang tua yang berfikir harus mengeluarkan biaya lebih, jika anak-anak mereka melanjutkan sekolah di Sebatik,” pintanya dihadapan Anggota Komisi X Dr Ir Hetifah S MPP, kala berkunjung ke Tawau, beberapa waktu lalu. (dra/ash)
TAWAU – Persoalan pendidikan anak-anak Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Malaysia masih menjadi ‘PR’ besar pemerintah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Gibran Minta Sistem Zonasi PPDB Dihilangkan, Mendikdasmen: Masih Pengkajian
- Ganesha Operation Award 2024 Jadi Ajang Penghargaan Bagi Pengajar dan Alumni
- INSEAD Business School, Jadikan Kerja Sama FWD Group & BRI Life Sebagai Studi Kasus
- Direksi ASABRI Mengajar Para Mahasiswa Magister Universitas Pertahanan
- Pilih Hotel sebagai Fasilitas Kampus, CEO UIPM Beri Penjelasan Begini
- Eramet & KBF Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Indonesia Timur, Ini Harapan Gubernur Sulut