Di Sekolah Ini, Gawai Justru jadi Alat Bantu Belajar
jpnn.com, JAKARTA - Rencana pemerintah untuk membuat pembatasan penggunaan gawai untuk siswa SMP dan SMA mendapat respons positif pihak sekolah.
Namun, pembatasan ini diharapkan tidak menjadi larangan bagi sekolah menggunakan gawai untuk proses belar mengajar.
"Kami setuju bila pemerintah akan membuat Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri untuk membatasi penggunaan gawai di sekolah. Asal bukan melarang ya karena justru akan membuat anak-anak sembunyi-sembunyi," terang Anggota Dewan Pakar Pendidikan Jakarta Timur Robertus Budi Setiono di Jakarta, Sabtu (10/3).
Menurut Robert, sapaan akrabnya, tidak sepenuhnya gawai membawa dampak negatif bagi siswa. Dengan gawai siswa bisa menambah ilmu pengetahuannya.
Dia mencontohkan di SMP dan SMA Global Sevilla yang menggunakan gawai sebagai alat bantu belajar.
Bahkan dalam sepekan, ada beberapa hari yang digunakan guru mengajar siswa dengan menggunakan gawai.
"Hanya TK dan SD dilarang pakai gawai. Kalau SMP dan SMA tidak dilarang, malah ada hari-hari tertentu wajib menggunakan gawai misalnya untuk materi debat, sains, Bahasa Inggris, Mandarin, dan lain-lain," ujar Robert yang juga direktur Sekolah Global Sevilla.
Selain itu, lanjutnya, gawai juga dijadikan alat bagi siswa untuk mempelajari sastra-sastra asing yang berbahasa Inggris.
Siswa-siswi di SMP dan SMA Global Sevilla justru menggunakan gawai sebagai alat bantu belajar.
- Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Sulsel, Ganesha Operation Kenalkan GO Expert
- Uhamka Masuk Daftar Universitas Terbaik Asia versi QS AUR 2025
- Ini Kata Bahlil soal Gelar Doktornya di SKSG UI
- SANF Perkuat Digitalisasi Pendidikan di Indonesia
- Keren, Siswa Mentari Intercultural School Jakarta Boyong Emas dari Malaysia
- Dibilang Abal-Abal, UIPM Justru Pelopor Kampus Virtual Menggunakan Second Life