Di Sidang Sengketa Pilpres, Saksi 02 Bicara soal Situng KPU
jpnn.com, JAKARTA - Dalam sidang sengketa hasil Pilpres 2019 di MK, saksi yang diajukan tim kuasa hukum Prabowo – Sandi, Hermansyah menyebut Sistem Informasi Penghitungan Suara alias Situng milik KPU mempunyai banyak kelemahan.
"Iya sistem informasi KPU lemah. Di situ saya amati berbagai kelemahan yang terjadi di situng," kata Hermansyah di dalam persidangan sidang ketiga sengketa hasil Pilpres, Rabu (19/6).
Hermansyah mengaku memiliki latar belakang yang pas mengomentari Situng. Dia mengaku sebagai ahli Informasi Teknologi (IT). Bahkan, dia tercatat sebagai penasihat IT Wakil Ketua DPR Fadli Zon.
Lagi pula, kata dia, mudah menilai Situng KPU memiliki banyak kelemahan. Dia pun menyinggung tentang laporan beberapa pihak ke Bawaslu, yang berkaitan dengan 73 ribu kesalahan input.
BACA JUGA: Sidang Sengketa Pilpres 2019 di MK, Saksi 02: Saya Ditusuk - tusuk
"Banyak sekali kelemahan dari sisi pelaporan, kalau dilihat, saya sendiri membaca, mendapatkan informasi sekitar 73 ribu kesalahan di sisi input. Itu dilaporkan ke Bawaslu dan sebagainya," ungkap dia.
Seharusnya, ucap dia, kesalahan input data ke Situng tidak boleh terjadi. Sebab, hal itu akan memunculkan keraguan terhadap penyelenggaraan pemilu yang adil.
BACA JUGA: Hakim Ancam Usir BW dari Ruang Sidang Sengketa Hasil Pilpres 2019
Pada sidang sengketa hasil Pilpres 2019 di MK, saksi dari kubu Prabowo – Sandi menyebut Situng milik KPU mempunyai banyak kelemahan.
- Komisi II DPR Usulkan Pilkada 2020 Gunakan Sistem E-Rekap
- Penjelasan Polisi Soal Ledakan yang Terjadi di Sekitar Kemenkopolhukam
- Jelang Putusan MK, Pemuda Sumsel Komitmen Jaga Persatuan dan Perdamaian
- Begini Situasi Sebelum Sidang Putusan MK Dimulai
- Pengamat Sarankan Semua Pihak Menghormati Hasil Putusan MK
- Prabowo Tak Akan Hadiri Pembacaan Putusan di MK, Konon Begini Rencananya