Di Singapura Flu Babi Dianggap Biasa

Di Singapura Flu Babi Dianggap Biasa
Di Singapura Flu Babi Dianggap Biasa
JAKARTA -- Hingga Senin (6/7) siang, Puslitbangkes di Jakarta belum selesai melakukan uji sampel darah dan air liur 12 pasien suspect virus flu babi atau H1N1 asal Medan, Sumatera Utara. Kepala Pusat Penerangan Depkes, Lilik Sulistyowati mengatakan, begitu dirinya menerima hasil laboratorium, maka akan langsung mempublikasikannya. Terlepas dari hal itu, dia berharap masyarakat Medan dan sekitarnya tidak perlu cemas. Ditegaskan, virus flu babi tidak ganas bahkan bisa sembuh dengan sendirinya tanpa diobati. Dia memberi contoh, di Singapura sudah ada 800 warganya yang terjangkit flu babi.

"Di Singapura sudah 800 yang kena. Di sana flu babi sudah dianggap flu biasa. Yang kita syukuri, virus H1N1 ini gejalanya beda jauh dengan H5N1 atau flu burung. Yang flu babi ini bisa sembuh sendiri. Masyarakat Medan jangan panik, yang penting tetap waspada," ujar Lilik Sulistyowati kepada JPNN di Jakarta, Senin (6/7).

Dijelaskan, karena tidak berbahaya, warga yang terjangkit flu babi di Singapura bahkan 'dilepas' begitu saja, tidak dikarantina. Hanya saja, di sana warganya diminta untuk mengenakan masker saat berada di tempat-tempat umum untuk menekan penyebarannya.

Dia berharap, masyarakat Medan bisa melakukan pencegahan dengan kesadaran sendiri. Misalnya tidak mengisi masa liburan sekolah ini dengan pergi ke Singapura. Juga tetap menjaga 'etika' saat sedang batuk atau bersin di tempat-tempat umum. Syukur kalau mau mengenakan masker. "Tapi yang paling gampang, ya jaga daya tahan tubuh agar tetap fit," sarannya.

JAKARTA -- Hingga Senin (6/7) siang, Puslitbangkes di Jakarta belum selesai melakukan uji sampel darah dan air liur 12 pasien suspect virus flu babi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News