Di Sukadana Diusir, di Pulau Maya Diterima Warga
jpnn.com - KAYONG UTARA- Sikap berbeda ditunjukkan Masyarakat di Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat, dalam menghadapi eks Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Sikap menolak dan mengusir warga Gafatar dari pemukiman di Kecamatan Sukadana, ternyata tak dilakukan oleh warga kecamatan Pulau Maya.
Bupati Kayong Utara, Hildi Hamid mengakui jika eks Gafatar di Sukadana, sementara ditampung oleh Pemkab. Mereka akan dievakuasi sebelum dikembalikan ke daerah asalnya.
Mereka akan diberangkatkan dari Kayong Utara menuju Kota Pontianak, hari ini. Mereka diangkut menggunakan kapal yang telah disiapkan Pemkab Kayong Utara.
“Jadi yang berada di Kecamatan Sukadana, kalau bisa akan kita berangkatkan sekaligus,” kata Hildi.
Sementara kelompok eks Gafatar yang bermukim di Kecamatan Pulau Maya, kata Hildi, Pemkab tidak bisa mengambil keputusan, karena tidak ada sikap dari masyarakat setempat.
“Kalau di Satai, Pulau Maya, kita lihat reaksi masyarakatnya bisa menerima. Jadi pemerintah tidak bisa apa-apa,” katanya.
Menurut Hildi, mereka yang ditampung akan diberangkatkan ke Kota Pontianak menggunakan kapal. Selanjutnya, Pemprov Kalbar yang akan memulangkan ke daerah asalnya menggunakan kapal milik Angkatan Laut.
Kapolres Ketapang, AKBP Hady Poerwanto mengatakan, masalah ini tidak ada kaitannya dengan kasus. Selaku aparat keamanan, polisi sebatas pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat. “kalau terjadi tindakan anarkis, kita amankan dari KKU ini,” ucapnya.
KAYONG UTARA- Sikap berbeda ditunjukkan Masyarakat di Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat, dalam menghadapi eks Gerakan Fajar Nusantara
- Bea Cukai Malang Menggagalkan Pengiriman 414.920 Batang Rokok Ilegal
- Puskesmas Jomin Terima Ambulans Modern dari Peruri
- Edarkan Narkoba di Muara Enim, Pria Ini Akhirnya Ditangkap
- Farhan Upayakan Penerbangan Komersil Bandara Husein Sastranegara Aktif Lagi
- Pak Ihsan Menyinggung Honorer jadi PPPK Paruh Waktu, Minta Tambahan Anggaran
- Prabowo Luncurkan Makan Bergizi Gratis, Pedagang Kantin Sekolah Menangis