Di Tempat Ini Edhy Prabowo Menampung Uang Suap Ekspor Benur
jpnn.com, JAKARTA - Rekening Bank Central Asia (BCA) menjadi wadah untuk menampung uang suap ekspor benur yang disetor para pengusaha.
Hal ini terungkap saat Jaksa Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membacakan surat dakwaan untuk eks Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta pada Kamis (15/4).
Rekening BCA itu dibikin atas nama PT Aero Citra Kargo (ACK), perusahaan yang bertugas untuk yang melakukan koordinasi dengan perusahaan pengekspor benih bening lobster dan menerima keuntungannya saja.
Jaksa Siswhandoko mengatakan, PT ACK membuka rekening giro di BCA dengan nomor rekening 309-0588-221 pada 11 Juni 2020.
"Setoran awal Rp1 juta yang bertujuan untuk menerima seluruh uang biaya ekspor BBL sebesar Rp 1.800 per ekor," kata jaksa saat membacakan surat dakwaan Edhy Prabowo.
Jaksa mengungkap, pembuatan rekening ini dilakukan satu hari sebelum pendapatan jasa pengiriman BBL pertama diterima PT ACK pada 12 Juni 2020.
Adapun nilai Rp 1.800 itu didapat dari hasil kesepakatan antara PT ACK dengan PT PLI (Perishable Logistic Indonesia). Di mana PT PLI merupakan perusahaan yang berperan mengurus seluruh kegiatan ekspor BBL.
"Selanjutnya ditetapkan bahwa biaya ekspor BBL Rp 1.800 per ekor BBL dengan pembagian PT PLI mendapatkan biaya operasional pengiriman sebesar Rp350 per ekor BBL," kata jaksa.
Rekening BCA menjadi wadah untuk menampung uang suap ekspor benur yang disetor para pengusaha kepada Edhy Prabowo.
- Usut Kasus Korupsi di Kalsel, KPK Panggil Ketua DPRD Supian
- Usut Kasus Korupsi Izin Tambang, KPK Panggil Rudy Ong Chandra
- Usut Kasus Korupsi Pencairan Kredit, KPK Periksa Komut BPR Jepara Artha
- Ketua MK Prediksi Ratusan Kandidat Bakal Mengajukan Sengketa Pilkada
- Terbukti Korupsi Proyek Kereta Api, 2 Mantan Kepala Balai KA Ini Divonis Penjara Sebegini
- Ternyata, Gubernur Rohidin Sempat Dievakuasi dari Bengkulu dengan Baju Polantas