Di Tengah Badai Covid-19, Ekonomi China Tumbuh 3 Persen
jpnn.com, BEIJING - Perekonomian nasional China sepanjang tahun 2022 mengalami pertumbuhan sebesar 3 persen dengan produk domestik bruto (PDB) yang mencapai 121 triliun yuan, menurut data biro statistik setempat (NBS), Selasa.
Dibandingkan pertumbuhan pada 2021 yang mencapai 8,4 persen, pertumbuhan ekonomi China pada 2022 jauh lebih rendah.
Bahkan pertumbuhan pada kuartal keempat 2022 hanya mencapai 2,9 persen, yakni lebih rendah daripada kuartal keempat pada 2021 yang menyentuh 3,9 persen.
Pertumbuhan ekonomi China pada 2022 sesuai dengan prediksi Dana Moneter Internasional (IMF) karena sejak awal hingga akhir 2022 otoritas negara itu banyak melakukan serangkaian penguncian wilayah (lockdown), terutama di kota-kota metropolitan, seperti Shanghai, Beijing, dan Guangzhou yang merupakan penopang utama perekonomian.
Pada tahun ini China mulai merasa optimistis, apalagi sejak dikeluarkan serangkaian kebijakan baru pada Desember 2022 dan Januari 2023 terkait pelonggaran protokol kesehatan anti pandemi COVID-19.
Para analis memprediksi pertumbuhan ekonomi China pada Januari 2023 akan mencapai 5 persen seiring penguatan daya beli masyarakat selama musim libur Tahun Baru Imlek yang akan berlangsung hingga pertengahan Februari mendatang. (ant/dil/jpnn)
Perekonomian nasional China sepanjang tahun 2022 mengalami pertumbuhan sebesar 3 persen dengan produk domestik bruto (PDB) yang mencapai 121 triliun yuan
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Diplomasi Pertahanan dengan China Belum Mengurangi Ketegangan di Natuna
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah, Perumda Sarana Jaya Meluncurkan Warna Fine Living
- Soal Kunker Perdana Prabowo ke China, Sukamta PKS Singgung Kemerdekaan Palestina
- Bank Mandiri Catat Penyaluran Kredit Rp 1.590 Triliun di Kuartal III 2024
- Menko Airlangga Hartarto Dorong Akselerasi Kemajuan Ekosistem Ekonomi Syariah