Di Tengah Isu Divestasi, Prinsip ESG PTVI Banyak Dipuji

Sebagai salah satu pelopor industri nikel di Indonesia, PTVI termasuk perusahaan yang berkomitmen pada penerapan energi bersih.
Menurut Aryanto, jika proses divestasi saham PTVI rampung, komitmen pada energi bersih dan penerapan prinsip ESG yang selama ini dilakukan oleh PT VI harus tetap dikedepankan dan menjadi agenda pemerintah.
"Kalau mau benar-benar transisi energi maka sudah tidak perlu ada lagi penggunaan energi batu bara," kata Aryanto.
Aryanto menilai sejauh ini Indonesia masih perlu banyak mengejar ketertinggalan soal penerapan ESG dalam industri ekstraktif. Ia juga mengatakan Indonesia masih harus lebih banyak menerapkan prinsip ESG pada pemberian izin hingga syarat investasi.
"Dukung implementasi ESG, kemudian standar ESG di-adopt oleh pemerintah. Itu menjadi hal penting dalam proses divestasi," ujarnya.
Aryanto mengatakan agar jangan ada lagi kemunduran dalam penerapan ESG di berbagai lini pemerintahan, termasuk industri ekstraktif.
"Kalau bicara soal industri jangan bangun lagi smelter-smelter yang memakai bahan bakar batu bara. Karena transisi (energi bersih) itu jadi semu karena ada lagi batu baranya," kata Aryanto.(mcr10/jpnn)
Presiden Joko Widodo mendorong perusahaan tambang di Indonesia meniru apa yang dilakukan PTVI.
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- MIND ID Terima Kunjungan Menteri Perindustrian dan SDM Arab Saudi di Indonesia
- Pertamina Gandeng Hyundai Motor Group & Pemprov Jabar Kembangkan Proyek W2H di Bandung
- Laporan ESG J&T Express 2024: Mendorong Praktik Berkelanjutan di Seluruh Jaringan
- PT Ceria Siap Jadi Pemain Global di Industri Nikel, Produksi FeNi Perdana Akhir April
- Dinas ESDM NTB Sebut STM Masih Eksplorasi dan Patuh Lapor Berkala
- Dukung NZE, Grup MIND ID Tanam 126 Ribu Bibit Mangrove Sepanjang 2024