Di Tengah Meningkatnya Biaya Hidup di Australia, Program Bertukar Pakaian Semakin Populer

Cassandra Layton, seorang ibu dari dua anak balita mengatakan ada manfaat ekonomi dengan mengikuti program bertukar pakaian ini.
"Saya senang karena kita bisa membawa pakaian bayi yang sudah kekecilan, kemudian ditukar dengan pakaian yang lebih besar, seiring dengan bertumbunya mereka," katanya.
"Ini sangat menghemat karena tidak harus terus membeli pakaian yang nantinya tidak bisa dipakai lagi."
Semakin meningkatnya permintaan
Sistem bertukar pakaian ini sebenarnya sudah dilakukan sejumlah komunitas di Australia, namun para pakar mengatakan media sosial membuatnya lebih populer.
"Kita melihat adanya pertukaran untuk pakaian orang dewasa juga. Sekarang semakin banyak muncul toko yang menjual kembali pakaian-pakaian bekas dengani kualitas yang masih bagus," kata Georgia McCorkill, dosen bidang fesyen di RMIT University di Melbourne
"Jadi masuk akal jika kemudian berkembang ke pakaian anak-anak juga."
Mereka yang terlibat di Clothing Exchange, sebuah kelompok yang sudah berdiri di Melbourne dan Sydney sejak tahun 2004, mengatakan melihat meningkatnya permintaan pertukaran pakaian di berbagai kelompok umur.
"Mereka ingin lebih ramah lingkungan, mereka ingin hidup lebih berkelanjutan, dan tidak mau mengeluarkan dana terlalu banyak untuk membeli pakaian," kata Kirsten Fredricks, direktur Clothing Exchange .
Di tengah meningkatnya biaya hidup di Australia saat ini, semakin banyak warga saling bertukar pakaian untuk mengurangi pengeluaran sekaligus menyelematkan lingkungan
- Kabar Australia: Pihak Oposisi Ingin Mengurangi Jumlah Migrasi
- Dunia Hari Ini: Unjuk Rasa di Turki Berlanjut, Jurnalis BBC Dideportasi
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan di Korea Selatan, 24 Nyawa Melayang
- 'Jangan Takut': Konsolidasi Masyarakat Sipil Setelah Teror pada Tempo
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Krisis Telur, Sampai Terpaksa Impor
- Pemerintah Australia Umumkan Anggaran Baru, Ada Kaitannya dengan Migrasi