Di Tengah Meningkatnya Biaya Hidup di Australia, Program Bertukar Pakaian Semakin Populer

Di Tengah Meningkatnya Biaya Hidup di Australia, Program Bertukar Pakaian Semakin Populer
Alison Howes membuat program pertukaran pakaian di rumahnya untuk membantu komunitasnya. (ABC Southern Qld: David Chen)

"Di Sydney, ada seorang ibu yang mengatakan tidak pernah mengeluarkan biaya untuk membeli pakaian untuk seluruh keluarganya selama 10 tahun terakhir.

"Artinya mereka bisa mengalihkan uang mereka untuk membayar cicilan rumah."

Kirsten juga mengatakan organisasinya mulai memperluasa program pertukaran pakaian ini ke kawasan pedalaman di Australia, tak hanya di kota-kota besar.

Penjualan di toko amal juga meningkat

Toko-toko pakaian bekas milik lembaga amal yang dikenal dengan nama 'op shop' di Australia juga mengalami peningkatan penjualan, walau beberapa pembeli mengatakan harganya juga menjadi lebih mahal dari sebelumnya.

Salah satu jaringan toko milik lembaga agama Katolik, St Vincent de Paul's, di Queensland mengatakan mereka mencatat angka penjualan tertinggi dalam sejarah dalam 12 bulan terakhir.

Manajer operasional Drew Eide mengatakan toko-toko amal mereka semakin berkembang.

"Baru-baru ini kami penjualan kami naik 50 persen selama akhir pekan dan menjadi penjualan tertinggi yang pernah terjadi di Queensland selama sepekan terakhir," katanya.

Dr McCorkill mengatakan warga menjadi lebih memilih beli pakaian bekas atau bertukar pakaian, karena meningkatnya biaya hidup, selain juga berupaya selamatkan lingkungan dengan mengurangi sampah pakaian.

Di tengah meningkatnya biaya hidup di Australia saat ini, semakin banyak warga saling bertukar pakaian untuk mengurangi pengeluaran sekaligus menyelematkan lingkungan

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News