Di Tengah Tur, Ada Doa Bersama untuk William-Kate
Minggu, 01 Mei 2011 – 08:18 WIB
Di Nave itulah tamu-tamu "biasa" ditempatkan. Di antara mereka ada David Beckham dan Victoria serta Elton John. Meski segedung, sejatinya para tamu di Nave itu sama sekali tidak bisa melihat prosesi pemberkatan pernikahan William-Kate. Mereka hanya bisa mendengarkan.
Yang pertama lantaran penataan tempat duduknya. Di Indonesia, sebagian besar gereja ditata dengan tempat duduk umat menghadap ke altar, sehingga prosesi di altar bisa disaksikan seluruh jemaat. Tapi, di Westminster Abbey, umat duduk menyamping altar. Umat di bagian selatan duduk menghadap utara, demikian juga sebaliknya. Di tengah-tengahnya adalah karpet merah tersebut. Selain itu, Nave adalah ruangan terpisah dari wilayah altar. Pemisahnya adalah Quire atau tempat kor.
Dari Nave, pengunjung akan diarahkan melewati tempat kor, lalu ke wilayah altar. Di situlah Kate dan William mengucapkan janji sebagai suami-istri, dipandu Uskup Agung Canterbury Rowan William. Sehari setelah pernikahan, bagian altar tersebut masih sama persis dengan suasana ketika biduk rumah tangga awal William-Kate diberkati. Masih ada tempat berlutut untuk Kate dan William di hadapan pemimpin kebaktian, Kepala Gereja Westminster Abbey John Hall.
Tapi, umat hanya bisa melihat. Ada pembatas tali di sekitar tempat berlutut dan altar itu. Memotret juga tidak boleh. Tapi, kalau mencuri-curi potret, tidak mengapa. Asal tidak ketahuan. Kalau ketahuan pun, turis tidak diusir. Mereka hanya diminta memasukkan kamera ke tas atau mematikannya. Tidak mungkin disuruh mengembalikan potret yang "dicuri".
Sehari setelah menjadi tempat Pangeran William dan Kate Middleton berikrar menjadi suami-istri, Westminster Abbey langsung dibuka lagi untuk turis
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408