Di Tengah Wabah Virus Corona, Indonesia Masih Bisa Kirim Bantuan Bernilai Ribuan Dolar AS ke Luar Negeri
jpnn.com, JAKARTA - Wabah virus corona dan melambatnya ekonomi tak membuat pemerintah Indonesia berhenti membantu negara lain yang dilanda bencana.
Pemerintah Indonesia melalui KBRI di Suva menyerahkan bantuan senilai USD 7.500 (Rp 116 juta) kepada para korban topan tropis Harold yang menghantam Fiji pada 8 April 2020 lalu.
Bantuan tersebut diserahkan oleh Duta Besar RI untuk Fiji Benyamin Scott Carnadi, kepada para korban melalui Direktur Kantor Manajemen Bencana Nasional Fiji Inia Seruiratu, yang juga menjabat sebagai menteri keamanan dan pertahanan Fiji.
Bantuan yang diserahkan pemerintah Indonesia kepada para korban bencana topan di Fiji adalah berupa cek tunai sebesar USD 5.000 dan 100 paket sembako senilai USD 2.500.
Dubes Carnadi mengatakan bahwa bantuan tersebut masih sedikit dibandingkan kebutuhan riil Fiji di lokasi bencana.
Menurut dia, meskipun Indonesia saat ini juga mengalami masa sulit akibat pandemi COVID-19, hal itu tidak mengurangi semangat kemanusiaan Indonesia dalam memberikan bantuan kepada rakyat Fiji yang mengalami bencana ganda COVID-19 dan topan Harold.
Menteri Inia Seruiratu mengucapkan terima kasih atas bantuan KBRI Suva tersebut dan tidak menutup kemungkinan menerima bantuan lebih lanjut dari Indonesia.
Sekitar 180 ribu orang -- dari total populasi Fiji yang hanya 900 ribu -- terdampak bencana topan tropis Harold dengan nilai kerusakan mencapai 11 juta dolar AS di sektor pertanian, 9,7 juta dolar AS di sektor infrastruktur (kerusakan pelabuhan dan jalan). Selain itu, lebih dari 500 rumah hancur dan ratusan rumah lainnya rusak.
Wabah virus corona dan melambatnya ekonomi tak menghentikan pemerintah Indonesia dalam membantu negara lain yang dilanda bencana.
- PKN Membantu Pemerintah untuk Mengentaskan Masalah Stunting
- Latihan Militer Terpisah dengan Rusia dan Australia, Indonesia Tak Ingin Dikuasai oleh Siapa Pun?
- Pendidikan dan Pengalaman Kerja Migran, Termasuk Asal Indonesia, Belum Tentu Diakui Australia
- Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?
- Siemens dan RAD-AID International Hadirkan Pelatihan Khusus Kedokteran Nuklir di Indonesia
- HLF MSP dan IAF ke-2 Berdampak Positif pada Posisi Indonesia di Kancah Global