Di Timur Tengah Digempur Habis-habisan, Paling Aman Lari ke Indonesia

jpnn.com, JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) kemarin (25/5) menyampaikan pernyataan resmi, mengutuk keras rentetan aksi teror yang terjadi di seluruh dunia dua hari terakhir. Apalagi menjelang bulan Ramadan yang sangat dinanti-nanti oleh umat Islam di seluruh Dunia.
Rabu (24/5) malam, bom bunuh diri terjadi di di terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur.
”Kami mengutuk keras aksi teror di Manchester, serangan teroris di Mindanao, Filipina, serta yang terjadi di tanah air kemarin malam,” kata Ketum PBNU, KH. Said Aqil Siradj.
Selain belasungkawa kepada korban, Said juga menyampaikan agar aparat keamanan mengusut secara tuntas motif, pola, dan gerakan yang berada di balik aksi tersebut.
Kepada masyarakat, ia memohon agar tidak menebar spekulasi yang bisa memperkeruh suasana.
“Caranya adalah dengan tidak turut menyebarkan isu, gambar-gambar milik korban. Serta berita yang belum terverifikasi kebenarannya. ”kata Alumnus Universitas King Abdul Aziz, Jeddah ini.
Selain itu, Said juga menduga bahwa dalang dibalik teror ini punya keterkaitan dengan NIIS (Negara Islam Irak dan Syam) di Suriah.
Dalam analisisnya, jika di Timur Tengah pasukan NIIS sudah digempur habis-habisan oleh gabungan pasukan sekutu dan Rusia, ada kemungkinan mereka lari ke Indonesia. ”Paling aman dan memungkinkan ya ke Indonesia,” katanya.
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) kemarin (25/5) menyampaikan pernyataan resmi, mengutuk keras rentetan aksi teror yang terjadi di seluruh dunia
- Prediksi BI, Ritel Tumbuh 8,3% saat Ramadan & Idulfitri
- Pengguna MyPertamina Meningkat Pada Periode Satgas Ramadan dan Idulfitri 2025
- Cerita Bahagia Artis Ira Siedhranata Pulang ke Tanah Kelahiran, Tebar Kebaikan di Ramadan
- Pemprov DKI Sebut Omzet Pedagang UMKM Naik Saat Ramadan, Turun Ketika Lebaran
- Pemudik Diimbau Pulang Lebih Awal Hindari Puncak Arus Balik, Manfaatkan Diskon Tol
- Lonjakan Kendaraan di GT Kalikangkung Saat Arus Balik Lebaran Capai 158 Persen