Di Tiongkok, 22 Siswa SD Jadi Korban Penusukan
Minggu, 16 Desember 2012 – 07:11 WIB
Di bulan yang sama, Wang Yonglai, 45, seorang warga desa di Kota Weifang, Provinsi Shandong, timur Tiongkok, menerobos ke dalam sebuah taman kanak-kanak (TK) dan menyerang murid-murid dengan martil. Serangan tersebut melukai lima anak. Pelaku kemudian membakar dirinya sendiri dan tewas akibat luka parah yang dideritanya.
Hampir semua pelaku kekerasan itu adalah pria berusia 30 hingga 40-an tahun. Yang Yongchao, psikolog pada No. 8 People"s Hospital di Kota Zhengzhou, mengungkapkan bahwa para pelaku diduga tidak puas dengan kehidupan pribadi mereka dan pesimistis dalam menyongsong masa depan.
Menurut Yang, sebagian besar pelaku marah terhadap lingkungannya karena usaha mereka untuk memperbaiki kehidupan gagal. ’’Para pelaku mengalami frustrasi berat,’’ tuturnya.
Chen Wei, pengacara pada Yingke Law Firm di Beijing, yang secara khusus menangani kasus anak dan perempuan, membeber bahwa banyak sekolah di Tiongkok tidak punya sistem pengamanan memadai untuk melindungi para siswa. Ini terutama terjadi di pedesaan atau wilayah miskin.
BEBERAPA saat sebelum insiden penembakan di sebuah sekolah dasar (SD) di Negara Bagian Connecticut, Amerika Serikat (AS), Jumat lalu (14/12) waktu
BERITA TERKAIT
- Arab Saudi Janjikan Pelayanan Kelas Dunia untuk Jemaah Haji & Umrah
- Korsel Diguncang Skandal Politik, Korut Pamer Rudal Hipersonik
- Jerman dan Amerika Diguncang Aksi Teror, Prancis Panik
- Iran Izinkan Anak 14 Tahun Jalani Operasi Plastik demi Kecantikan
- Elite Palestina Siap Bernegosiasi dengan Bos Intel Israel di Doha
- Bus Wisata Masuk Jurang, 19 Penumpang Tewas, Sopir Selamat