Di Usia Tuanya, Tuti Ingin Menjual Ginjal, Alasannya Bikin Sedih
jpnn.com, BOGOR - Siang kemarin, Tuti Andriyani terlihat duduk melamun di dekat simpangan jalan masuk Tol Simpang Kedung Halang atau yang biasa disebut Jalan Baru, Bogor, Jawa Barat.
Tuti rupanya tengah istirahat dari mengasong yang biasa ia lakoni saban hari di lampu merah.
Sembari itu, Tuti juga menunggu kedatangan Radar Bogor yang memang sudah mengatur janji dengannya.
Kami pun diajak ke kontrakannya yang hanya berukuran tak lebih dari 3×3 meter. Baru saja diajak duduk, Tuti sudah menitikkan air mata.
Dari situ ceritanya dimulai. Tuti merupakan seorang ibu dari enam anak yang masih bersekolah. Sebenarnya tujuh, namun satu anaknya harus berhenti sekolah karena ia sudah tak sanggup membiayai.
Keadaan pandemi ini, memaksa Tuti harus lebih ekstra dalam mencari pundi rupiah. Pinjaman online jadi salah satu kesalahan terbesar yang ia akui.
Ia terpaksa melakukan pinjaman itu demi memenuhi kebutuhan sehari-hari. Termasuk untuk biaya sekolah anak-anaknya.
Tetapi yang jadi masalah, Tuti tak sanggup mengembalikannya. Sehingga nyaris setiap hari, ‘teror’ tagihan terus datang padanya.
Sehari-hari, Tuti berjualan tisu dan asongan lainnya di lampu merah. Begini alasannya ingin menjual ginjal.
- BPKP Usulkan Rancangan Kebijakan MRPN Lingkup Pemerintah Daerah
- Pengamat Tata Kota Sebut Aparat Lemah kepada Preman Bisa Hilangkan Kepercayaan Publik
- Pembongkaran Pasar Tumpah Bogor Dibatalkan, Warga Ancam Bongkar Sendiri
- Mak-Mak Majelis Taklim Dukung Rena Da Frina Pimpin Kota Bogor
- Preman Pasar Tumpah Bogor Provokasi Tolak Penggusuran, IPW: Polisi Jangan Kalah
- Kebakaran Gudang Alat Dekorasi di Bogor Sebabkan Satu Orang Meninggal