'Dia Datang Tagih Utang, Saya Langsung Tusuk Lehernya'
Dia juga mengaku, sempat menjadi bulan-bulanan warga usai pembantian tersebut.
"Saya minta perlindungan kepada Pak Kades, tapi warga sempat memukuli saya. Baik wajah dan bagian kepala memar, akibat pukulan warga yang hampir keseluruhanya masih ada ikatan saudara dari korban," bebernya.
Pria berperawakan kurus ini, mengaku khilaf dan menyesali semua perbuatannya.
"Saya menyesal dan siap menjalankan hukuman sesuai dengan perbuatan saya," sebut Mad Idris.
Agus, 45, mengaku keluarga korban, meminta kepada aparat hukum dapat menghukum tersangka seberat-beratnya. Sebab, kata Agus, pembunuhan yang dilakukan oleh tersangka itu, amatlah keji dan tidak manusiawi.
"Kami minta pelakunya dapat dihukum seberat beratnya. Bahkan, kalau bisa, hutang nyawa dibayar dengan nyawa,"sebut Agus, dengan nada tinggi. (ozy)
Mad Idris, 69, tersangka pembunuhan ibu rumah tangga (IRT) Maimunah, 47, dihadapan petugas yang pemeriksaan mengaku sakit hati dan khilaf kepada
Redaktur & Reporter : Budi
- Pria Lansia di Muara Enim Dibunuh Gara-Gara Nasehati Rekan Kerja
- Bunuh Teman Wanita Seusai Berhubungan Intim, Ridho Dituntut 13 Tahun Penjara
- Kejagung Gulung Ronald Tannur di Surabaya
- Mirza-Jihan Ungkap Tiga Prioritas Bila Menang Pilkada Lampung
- Ibu Korban Pembunuhan Sebut Ada Pelaku Taruna STIP yang Tak Jadi Terdakwa
- Misteri Pembunuhan Karyawati Call Center di Semarang Terungkap, Pelaku Pacar Korban, Ini Motifnya