Diajak Kenalan ke Kontrakan, Siswi SMP Digilir 5 Pria Sampai Pagi
jpnn.com, PALANGKA RAYA - Remaja putri berinisial A (14) yang berstatus siswa kelas dua sekolah menengah pertama (SMP) diperkosa lima pria sontoloyo di sebuah kontrakan di sekitar Taman Tugu Soekarno, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Sabtu (2/2).
Peristiwa memilukan itu bermula ketika A berkenalan dengan salah satu pelaku melalui Facebook. Mereka lantas bersua dan berjalan-jalan di Kota Palangka Raya pada Sabtu malam.
Setelah itu A dibawa ke sebuah rumah kontrakan. Di sana ternyata sudah ada empat pria yang menunggu. Keempat pria itu dalam kondisi teler karena baru saja ngelem.
Para pelaku lantas menyekap A. Mereka juga memerkosa A. Bahkan A disekap sampai lagi. Dia baru diantar pulang oleh salah satu pelaku pada Minggu (3/2) siang.
Ibu A langsung menginterogasi anaknya. A tidak serta-merta bercerita. Ibu A lantas menelepon saudaranya, R, yang sedang dalam perjalanan dari Katingan.
Sementara itu, pemuda yang mengantar A ditahan hingga R yang merupakan paman korban datang. Sesampainya di rumah korban, sang paman langsung menginterogasi A.
A akhirnya menceritakan kejadian yang dialaminya. R lantas menyerahkan pemuda yang mengantar A ke Polsek Pahandut.
“Keponakan saya semalaman tidak pulang. Setelah saya interogasi, ternyata dia telah diperkosa oleh lima orang pemuda. Dia disekap semalaman,” ujar paman korban R kepada Kalteng Pos, Minggu (3/2).
Remaja putri berinisial A (14) yang berstatus siswa kelas dua sekolah menengah pertama (SMP) diperkosa lima pria sontoloyo di sebuah kontrakan di sekitar Taman Tugu Soekarno, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Sabtu (2/2).
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
- Motif Pembunuhan Siswi SMP di Serdang Bedagai Terungkap, Korban Juga Diperkosa
- Wanita Pengedar Narkoba di Palangka Raya Ini Terancam Hukuman Berat
- Pemilik 99 Gram Sabu-Sabu Wanita & Pria Terancam 20 Tahun Bui
- Pria di NTB Perkosa Teman Anaknya yang Main ke Rumah, Begini Kejadiannya
- Pria Disabilitas Jadi Tersangka Pemerkosaan Mahasiswi, Sahroni: Tangani Secara Objektif