Diajak Suami Marwah Daud, Disuruh Siapkan Peti sebagai ATM Uang Barokah
Anak muda berusia 25 tahunan tersebut bercerita, keluarganya datang di Labandia tahun 1986 lalu dari Soppeng, untuk berkebun. Mereka kemudian menetap. “H Nyompa itu enam anaknya, termasuk saya. Ada yang ikut beliau ke Probolinggo, urus padepokan. Saya yang tinggal di rumah ini,” katanya.
Salah seorang pengikut Dimas Kanjeng di Labandia, bernama H Aco mengatakan tahun 2012 lalu, saat semua anggota Dimas Kanjeng berkumpul, mereka diinstruksikan oleh sang guru untuk membuat sebuah peti yang bisa berfungsi sebagai ATM dalam rumah. Peti dibuat jika tidak ada bank terdekat di sekitar pemukiman.
Peti itu dijadikan tempat penyimpanan uang untuk diserahkan ke Kanjeng. “Kami menyebutnya uang barokah,” katanya.
H Aco mengaku ia bersama lima rekannya sudah menjadi pengikut ajaran Dimas Kanjeng taat pribadi sejak tahun 2012 setelah diajak H. Nyompa.
Ia belum lama ini pulang dari padepokan Kanjeng Dimas, dan ia meyakini jika uang mahar yang pernah disetornya sebesar Rp 1,350 juta bisa tergandakan.
Dari cerita H Aco, para pengikut Dimas Kanjeng rutin bertemu tiap malam Jumat, mulai pukul 19.30-23.00 WITA.
Mereka menunggu intruksi dari Kanjeng lewat H. Nyompa kemudian dia menghubungi Yunus untuk memimpin istighosah dan Salawat Nariah.
"Jika uang itu pertama 100 juta datang dari Tuhan uang tersebut disimpanlah ke dalam peti itu, dan wajib disalurkan kepada faqir miskin, anak yatim, anak jalanan serta saudara yang membutuhkan. Itu berdasarkan petunjuk kanjeng. Makanya setiap ada intruksi dari sana selalu kita laksanakan istighosah. Siapa tahu ada rejeki yang turun, namanya uang barokah" jelasnya. (KP/sam/jpnn)
H. NYOMPA merupakan salah satu pentolan pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Dia disebut-sebut sebagai koordinator wilayah Sulawesi Tenggara. Rupanya,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408