Diakui, Banyak Rapor Merah Reformasi Birokrasi
Selasa, 08 Juni 2010 – 17:06 WIB
JAKARTA--Menteri Negara PAN dan Reformasi Birokrasi EE Mangindaan mewanti-wanti agar pelaksanaan reformasi birokrasi gelombang kedua tidak mengulangi kesalahan yang terjadi dalam reformasi birokrasi gelombang pertama. Untuk gelombang pertama terjadi disorientasi karena motivasinya cenderung pada perbaikan remunerasi melalui tunjangan kinerja.
Penegasan itu disampaikan Mangindaan dalam Roundtable Seminar Reformasi Birokrasi bersama Australian Public Service (APS) Commision di Jakarta, Selasa (8/6). “Kalau dianalisis, reformasi birokrasi gelombang pertama telah kelihatan hasilnya, namun di sana-sini masih terdapat kekurangan,” ujar Mangindaan.
Baca Juga:
Untuk menghindari terulangnya disorientasi, Mangindaan mengatakan, akan menolak usul reformasi birokrasi dari instansi pemerintah yang hanya mengedepankan perbaikan remunerasi.
Kekurangan dan kendala lain yang terjadi dalam reformasi gelombang pertama antara lain belum maksimalnya pencapaian sasaran pembenahan pada aspek kelembagaan, tata laksana, manajemen SDM aparatur, akuntabilitas, pengawasan, pelayanan publik, reward and punishment, serta perubahan mindset dan culture set.
JAKARTA--Menteri Negara PAN dan Reformasi Birokrasi EE Mangindaan mewanti-wanti agar pelaksanaan reformasi birokrasi gelombang kedua tidak mengulangi
BERITA TERKAIT
- Susu Tak Masuk Menu MBG di Jakarta, Kepala BGN Bilang Begini, Silakan Disimak
- Pencuri Motor Spesialis Parkiran di Banten Ditangkap Polisi
- Kerja Sama Kapolri dan Panglima TNI Dinilai Bagus dalam Pengamanan Nataru
- Kasus Pelecehan Turis Singapura di Braga Bandung Berakhir Damai
- Ulama Mesir Akan Resmikan Bayt Mohammadi di Mojokerto
- Usut Kasus Korupsi Investasi, KPK Panggil eks Dirut PT Taspen Iqbal Lantaro