Dialektika Digital
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Melihat ketimpangan yang benar-benar jomplang, sebenarnya relasi kuasa itu lebih tepat disebut sebagai ‘’fredator’’ friend and predator.
Platform digital sebagai teman tetapi sekaligus predator pemangsa.
Di Indonesia, para penerbit tengah merancang strategi untuk menyusun undang-undang yang memberi perlindungan dan jaminan keberlangsungan jurnalisme demi menjaga ruh demokrasi.
Dalam FGD (focus group discussion) yang diselenggarakan Dewan Pers akhir 2021, berbagai strategi menghadapi platform digital didiskusikan.
Disimpulkan bahwa Indonesia harus segera menyusun versi publisher right untuk menjaga eksistensi media nasional.
Perkembangan digital di China layak menjadi perhatian.
Sebagaimana perang dagang yang terjadi antara Amerika vs China, persaingan digital juga tengah terjadi antara dua negara.
China menjadi the emerging forces dengan teknologi digital yang advance.
Trio FGA bukan perusahaan media, tetapi memperoleh keuntungan triliunan dolar dari bisnis media. Pendapatan iklan media juga dikuasai perusahaan platform. Â
- Wanita Global
- Berkat Ulasan Positif Influencer, Bingxue Jadi Trending Topik di X
- Komdigi Bersama KTP2JB Sosialisasikan Perpres Nomor 32 Tahun 2024 kepada Puluhan Media
- Minim Popularitas, Paslon 03 Hadapi Tantangan Menjelang Hari Pencoblosan
- Critical Parah
- Google Menguji Coba Fitur Email Sementara di Gmail, Ini Manfaatnya