Dialog dengan GP Ansor, Menlu AS Klaim Abraham Accords Bermanfaat Bagi Palestina

Dialog dengan GP Ansor, Menlu AS Klaim Abraham Accords Bermanfaat Bagi Palestina
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Michael Pompeo (tengah) menerima plakat dari Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas (kiri) disaksikan Katib 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf (kanan) saat acara dialog dengan GP Ansor di Jakarta, Kamis, 29 Oktober 2020. (ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc)

Namun, Israel dan AS tetap menjalankan lobi politik dengan negara-negara Arab lain. Pada 23 Oktober 2020, Sudan menjadi negara Arab ketiga yang sepakat kembali menjalin relasi diplomatik dengan Israel, dan Trump menghapus Sudan dari daftar negara pendukung terorisme.

Pompeo mengatakan, pihaknya menjalankan rencana perdamaian Timur Tengah itu berdasarkan ide solusi dua negara (two-states solution), yakni Palestina dan Israel hidup berdampingan satu sama lain.

"Kami percaya bahwa masyarakat Palestina harus ikut masuk dalam percakapan (tentang perdamaian ini, red) demi memunculkan hasil yang baik bagi mereka. Kami menghadirkan keuntungan dan bantuan ekonomi yang nyata, yang menurut kami hal mendasar untuk melakukan pembahasan," tutur Pompeo.

Selain itu, pihaknya juga merasa bahwa Abraham Accords menciptakan kondisi di mana negara-negara Arab sekarang menyadari bahwa Israel mempunyai hak untuk hidup.

"Dan kami berharap orang-orang Palestina akan pula mengakui hal itu dengan cara yang sama hingga nanti kita dapat memulai pembahasan tersebut,' tandas Pompeo.(antara/jpnn)

Menlu AS Mike Pompeo juga mendapat plakat dari Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas.


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News