Dialog di Australia : Mayoritas Ulama di Indonesia Mendukung NKRI

Departemen Agama RI, katanya, saat ini menjalankan program "moderasi beragama" yang mendukung kegiatan-kegiatan Islam moderat.
"Di lingkungan pendidikan tinggi Islam kami memiliki sekitar 1 juta mahasiswa berasal dari 58 Universitas Islam Negeri dan lebih dri 700 perguruan tinggi swasta," katanya.
Jumlah ini lebih kecil dibandingkan dengan mahasiswa pada perguruan tinggi umum yang berjumlah sekitar 7 juta orang.
Namun, kata Prof Arskal, dia optimis tetap bisa menjaga Indonesia sebagai negara demokrasi dengan keberagamaan yang moderat.
Dalam sesi tanya-jawab, peneliti dan dosen UIN Jakarta ini menyatakan memang benar terjadi adanya ancaman bagi kaum minoritas dari Islam politik.
Dalam penelitiannya di Aceh beberapa tahun silam, Prof Arskal menemukan bagaimana warga non Muslim terutama di wilayah perbatasan dengan Sumatra Utara, harus beradaptasi dengan hukum syariah.
"Mereka juga diharuskan mengenakan jilbab meskipun mereka itu Nasrani. Jadi guru yang beragama Nasrani jika ingin mengajar di depan kelas, mereka harus mengenakan jilbab," jelasnya.
Ketika ditanya mengapa mau mengenakan jilbab, guru tersebut mengaku tidak mau repot ditanyai orang dan supaya bisa menyatu dengan masyarakat sekitarnya.
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya