Diam-diam, Gubernur Syahrul Yasin Limpo Turun Tangan
Dari hasil menyelidikan, dipastikan ada tiga orang pelaku utama. Selain itu, ada dua orang yang membantu mengangkat kursi.
"Pelaku menggunakan bensin dan mercon. Kami minta, siapa saja itu agar menyerahkan diri. Orang Bugis-Makassar itu punya sikap yang kokoh. Berani berbuat, berarti berani bertanggung jawab," ujar Anton saat ditemui, kemarin.
Ia pun mengaku sudah menyebar tim ke beberapa lokasi yang diduga menjadi tempat persembunyian mereka. Dari deteksi terakhir, ketiga pelaku masih berada di wilayah Gowa.
Menurut Anton, masalah di Gowa ini cukup kompleks. Makanya, ia minta kepada semua pihak agar bersinergi dalam melakukan penanganan.
Lebih dari itu, Anton berharap agar masyarakat Gowa bisa paham dan meminta agar semua menahan diri.
"Kita minta jangan memperkeruh suasana. Kita pahami, kondisi dengan adanya persoalan di Gowa itu dimanfaatkan oknum pihak ketiga untuk tambah mengacaukan suasana," lanjut Anton.
Mediasi antara dua belah pihak pun terus diupayakan Anton. Pengamanan saat ini dipusatkan pada empat titik. Selain di Kantor DPRD Gowa, juga di Balla Lompoa, Kantor Bupati, dan rumah Maddusila. (iad/sam/jpnn)
MAKASSAR – Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo mengaku siap mengevaluasi Perda Lembaga Adat Daerah (LAD) yang dianggap sebagai pemicu
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kawal Pendistribusian Logistik Pilkada, Anggota Polres MBD Berjalan Kaki 3 Jam
- Gunung Semeru Erupsi 3 Kali, Tinggi Letusan hingga 1.000 Meter
- Jadi Tersangka Korupsi Dana Desa, Oknum Kades di Jember Ditahan Polisi
- Mengubah Sampah Jadi Pulsa, Begini Caranya
- Dor! Mulyono Ditembak Tim Polda Riau, Dia Bawa Sabu-Sabu Senilai Rp 30 Miliar
- Jalan Utama Penghubung Riau-Sumbar Putus Total, Ini Alternatifnya