Diam-Diam, Tapal Kuda di Jakarta Selatan Hampir Selesai

jpnn.com, JAKARTA - Kota Jakarta Selatan segera memiliki dua jalan layang berbentuk tapal kuda, yang memiliki tampilan kekinian, dilengkapi dengan taman dan tata pencahayaan menarik.
Kepala Suku Dinas (Kasudin) Bina Marga Kota Jakarta Selatan Heru Suwondo mengatakan dua jalan layang tersebut yakni jalan layang Lenteng Agung dan jalan layang Tanjung Barat.
"Kehadiran fly over Lenteng Agung dan Tanjung Barat nantinya akan menambah keindahan di wilayah Jakarta Selatan," kata Heru kepada Antara.
Heru menyebutkan, jembatan layang Lenteng Agung dan Tanjung barat dibangun oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Bina Marga dimulai sejak akhir 2019 lalu.
Mantap!
Diam" ternyata @DKIJakarta membangun Flyover Tapal Kuda pertama di Lenteng Agung ????
Bekerja dalam sunyi..
Tapi hasil mumpuni ????
Jangan pernah bosan for share guys ???? pic.twitter.com/usDtMFAkKh — Maudy Asmara (@M_Asmara1701) August 4, 2020
Jalan layang Lenteng Agung terdiri atas dua buah jalan layang berbentuk tapal kuda yang saling terbalik, memiliki panjang 880 meter dengan biaya pembangunan sebesar Rp 143,55 miliar.
Sedangkan jalan layang Tanjung Barat juga terdiri dari dua buah jalan layang berbentuk tapal kuda yang saling terbalik, memiliki panjang total 1.120 meter dengan biaya pembangunan Rp 163,26 miliar.
Tapal Kuda di Jakarta Selatan menjanjikan tampilan kekinian, dilengkapi dengan taman dan tata pencahayaan.
- Vadel Badjideh Batal Makan Teri Kacang Buatan Ibunya, Ini Penyebabnya
- Ini Kode yang Dipakai Pelaku Agar Bisa Ikut Pesta Seks Sesama Jenis di Jaksel, Oalah
- Info Terkini dari Kombes Ade Soal Kasus Pesta Seks Sesama Jenis di Jakarta Selatan
- Ramalan Cuaca BMKG, Seluruh Wilayah Jakarta Diguyur Hujan Minggu Sore
- Ramalan Cuaca Akhir Tahun di Jakarta: Sejumlah Wilayah Ini Diguyur Hujan
- Salon Kecantikan di Jakarta Selatan Ini Ilegal, Biayanya Rp 15 Juta