Diam – diam, Wali Kota Malang Mutasi Pejabat Besar- besaran
jpnn.com, MALANG - Wali Kota Malang Sutiaji melakukan mutasi terhadap 61 pejabat, Rabu (29/5). Proses mutasi ini pun dilakukan secara silent alias senyap atau diam-diam.
Para pejabat yang bakal dimutasi rata-rata baru dikabari Selasa malam (28/5). Itu sengaja dilakukan agar tidak banyak ”teror” dari berbagai pihak.
”Ini memang saya silent, ada yang baru tahu tadi malam (Selasa malam, Red). Ada juga memang yang saya cancel setelah mendapat informasi dari masyarakat yang memberi tahu indikator kerjanya,” kata Sutiaji usai melantik pejabat baru.
Meski mutasi terkesan diam-diam, tapi Sutiaji memastikan jika proses tahapan sudah prosedural. Tahapan demi tahapan sudah dilakukan dengan benar. Mulai assessment dua tahunan, penilaian oleh tim seleksi maupun rekam jejak selama menjabat di pos sebelumnya.
Termasuk juga sudah mengajukan perubahan jabatan ke Komisi Aparatur Sipil Negara (ASN). ”Jadi setelah evaluasi termasuk dari pansel internal, saya melakukan wawancara sendiri langsung,” ucapnya.
BACA JUGA: Adian Napitupulu Cabut Laporan, Lantas Mengutip Pesan Almarhum Ayahnya
Hadir dalam pelantikan itu, Wali Kota Malang Sutiaji, Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko, Sekda Kota Malang Wasto, dan pejabat forkopimda. ”Dengan ini secara resmi saya melantik saudara-saudara. Apakah saudara bersedia mengucapkan sumpah jabatan ini?” tanya Sutiaji.
Semua pejabat mengucapkan siap, dilanjutkan dengan pembacaan sumpah sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing pejabat yang dilantik.
Perombakan pejabat secara besar-besaran dilakukan Wali Kota Malang Sutiaji, yakni sebanyak 61 pejabat dimutasi.
- Diperingatkan Bawaslu dan Kemendagri, Bupati Sleman Terancam Tidak Bisa Ikut Pilkada
- Pj Bupati Bombana Diduga Melanggar Aturan Mutasi Pejabat, Sekda Merespons Begini
- Dugaan Pelanggaran Mutasi Pejabat oleh Pj Bupati Bombana Dilaporkan ke KASN
- Pj Bupati Bombana Diduga Langgar Aturan Mutasi Pejabat, PNS Ini Mengadu ke Kemendagri
- Anton Goei
- Bupati Tabanan dan Walkot Malang Sepakat Menekan Impor Kedelai