Diam Hanyut
Oleh: Dahlan Iskan
Mungkin juga ia kian kalut: 91 perkara lain menunggunya. Pidana maupun perdata.
Yang paling membuatnya jengkel di pengadilan New York ini: ia tahu umumnya perusahaan juga melakukan itu. Mengapa ia yang sial seperti ini.
Faktanya jaksa memang menemukan: terjadi penggelembungan.
Hakim pun sependapat, tetapi yang seperti itu, kan, dilakukan banyak orang.
Itu sudah menjadi bagian dari napas pengusaha, apalagi di negara liberal seperti Amerika.
Maka Senin lalu Trump harus meyakinkan hakim bahwa ia tidak melakukan penggelembungan. Ia mengatakan: hakim harus tahu, bahwa nama dirinya sangat besar. Nama besar itu bernilai.
Trump menyebut namanya saja bisa bernilai USD 10 miliar: Rp 150 triliun.
Karena itu, kalau setiap aset dinilai lebih tinggi itu karena ada nama Trump sebagai pemiliknya.