Dian Covid Kedua
Oleh: Dahlan Iskan
Saya hentikan wawancara itu. Saya khawatir mengganggu kesehatannyi.
Saya pun kirim WA: apakah bisa wawancara lewat WA. Apakah itu tidak mengganggu kesehatannyi.
"Saya optimistis sembuh. Saya in good hands sekarang ini," tulisnyi di WA dari tempat tidurnyi di rumah sakit di Jakarta.
"Saya mulai tenang sejak opname, karena dalam pengawasan 24 jam. Dokter selalu memastikan bahwa saya akan sembuh," tulisnyi.
Sebagai wartawan, Dian memang seperti kipas angin –tidak berhenti bertemu siapa saja di mana saja. Pun di masa Covid ini. Terakhir Dian di Bogor. Ikut kursus tanam durian.
Sepulang dari Bogor Dian sakit tenggorokan. Hidung buntu. Seperti flu ringan. "Dua hari kemudian saya tidak puasa dan agak baikan, tetapi mulai meriang, lalu positif. So quick!" tulisnyi menjawab Disway.
Dian memang suka kursus apa saja. Itu untuk memperkaya intelektualistasnyi. Sebagai wartawan Dian ingin selalu mengikuti perkembangan.
"Agar hidup punya sense of purpose," tulisnyi.